Angkringan Virtual Inovasi Gelora DIY Saat Pandemi

Angkringan Virtual Inovasi Gelora DIY Saat Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Pandemi virus Corona atau Covid-19 tidak menghalangi jajaran kader dan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora DIY melakukan komunikasi politik dengan masyarakat.

Menjelang pemberlakukan tatanan baru atau New Normal, mereka membuat beragam terobosan. Salah satu inovasi terbaru adalah Angkringan Virtual.

Event pertama itu secara resmi diluncurkan, Sabtu (13/6/2020) malam, di Rembug Kopi Jalan Veteran Yogyakarta. Melalui aplikasi Zoom, Ketua Umum Gelora Indonesia, Anis Matta, terlihat di layar monitor melakukan komunikasi dengan Ketua Umum DPW Gelora DIY,  Zuhrif Hudaya.

“Angkringan Virtual bertema Revolusi Mental dalam Al Quran ini terbuka untuk publik,” ungkap Zuhrif kepada wartawan di sela-sela acara.

Dari layar monitor, Anis Matta terlihat akrab berbincang dengan Zuhrif Hudaya yang tampil mengenakan batik dan blangkon. Seraya mengapresiasi inovasi maupun kiprah Gelora DIY.

Usai menyampaikan pidato politik sesekali Anis mengajak Zuhrif bercanda sambil mengenang nostalgia dengan Kota Yogyakarta. “Saya teringat waktu kecil diajak ayah saya beli perak,” ujarnya. Obrolan ringan itu berlanjut disertai canda tawa.

Zuhrif menjelaskan, Angkringan Virtual merupakan sebuah ruang studio yang disiapkan untuk memproduksi seluruh konten digital politik Gelora DIY.

Mantan anggota DPRD DIY ini lebih lanjut menyampaikan Gelora memilih melakukan komunikasi publik melalui media digital guna menyesuaikan dengan  protokol kesehatan Covid-19.

“Karena hari ini dan beberapa waktu ke depan kita masih harus menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan. Bahkan sebisa mungkin masih lebih baik melakukan aktivitas di rumah, selagi memungkinkan,” ungkapnya.

Di studio itulah Gelora DIY akan terus memproduksi konten digital dengan tema berbeda-beda. “Karena memang fungsi partai politik kan memproduksi sebanyak mungkin ide dan gagasan untuk kebijakan publik,” tambahnya.

Konten digital itu bisa berupa audio visual maupun video atau audio saja atau yang biasa dikenal dengan podcast. Selanjutnya akan disebarluaskan melalui kanal sosial media agar dapat ditangkap publik seluas-luasnya.

Dengan pendekatan ini, kata Zuhrif, Gelora DIY berharap komunikasi dan edukasi politik tetap bisa dijalankan secara maksimal di tengah tatanan baru. “Sementara waktu ini kita belum bisa bikin pertemuan-pertemuan massal di gedung atau lapangan,” kata dia.

Ke depan, melalui program angkringan yang memiliki tagline media jagongan warga Jogja itu Gelora DIY akan mengundang para tokoh untuk duduk bersama, berdiskusi dan berbagi ide gagasan untuk menjawab berbagai persoalan publik DIY. Acara dialog itu diselilingi kreativitas seni.

Khusus menghadapi event Pilkada di tiga kabupaten yaitu Bantul, Sleman dan Gunungkidul, Zuhrif menyatakan, Gelora sebelum menentukan sikap dukungan akan mengundang para calon atau timsesnya.

Ini dimaksudkan untuk melihat apa yang menjadi visi misi serta tawaran gagasan setiap kandidat. Gelora akan memberikan dukungan kepada para calon yang memang siap dengan gagasan membawa kemajuan daerah dan kemakmuran rakyat.

Partai Gelora secara resmi memperoleh SK Kemenkumham pada Selasa 19 Mei 2020 bertepatan 27 Ramadan 1441 H. Di DIY parpol baru ini perkembangannya relatif cepat. (sol)