Akibat Wabah Corona, Atlet Malaysia Batal Hadir di Balap Sepeda D\'Loano Glamping

Akibat Wabah Corona, Atlet Malaysia Batal Hadir di Balap Sepeda D\'Loano Glamping

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Atlet Malaysia batal hadir ke Indonesia dalam Balap Sepeda Indurocs Pertama di D'Loano Glamping kawasan Bukit Menoreh, Sabtu (7-8/3/2020). Namun untuk lomba seri berikutnya yang bertempat di Tangkuban Perahu Bandung, atlet Malaysia dan dari mancanegara lainnya rencananya bakal hadir dalam Race Downhill.


Sebanyak 200 pesepeda mengikuti kejuaraan INDUROCS 1st ROUND Yogyakarta 2020 Series. INDUROCS (Indonesia Enduro Championship) bertempat di Pinus Bike Park di Borobudur Highland, Kawasan Badan Otorita Borobudur (BOB).

Ada 9 kelas yang dilombakan, yaitu Men Elite, Women Elite, Men Open, Women Open, Men Junior, Men Master A, Men Master B, Men Master C dan Men Master Expert.

 

Pemenang pada race ini ditentukan berdasarkan waktu tercepat dari akumulasi perhitungan waktu di setiap Special Stage (SS). Mekanisme penentuan pemenang dihitung menggunakan Timing System Sportident yaitu Sistem Race Elektronik yang di rekomendasikan oleh Enduro World Series (EWS) dengan diakomodir oleh ID Timing Indo.
 

Event Indurocs ini berada di dalam naungan UCI (United Cycliste Internationale) yang bermarkas di Prancis dan ICF (Indonesian Cycling Federation) atau Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) yang merupakan rumah bagi para pegiat sepeda sport di Indonesia.

Dengan adanya ajang bergengsi dan dukungan dari Badan Otorita Borobudur ini diharapkan pariwisata di Kawasan perbukitan menoreh menjadi lebih menggeliat dan mampu menciptakan ekosistem baru terutama sport tourism. Namun akibat merebaknya virus Corona, banyak pesepeda mancanegara berhalangan hadir.

Sekretaris Deputi Infrastruktur Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rahman Hidayat, mengatakan peserta Malaysia yang sedianya hadir membatalkan diri. Menurut Rahmad masing-masing negara sudah miliki protokol sendiri.

 

"Saat ini memang ada negara yang terpapar virus Corona sebanyak 70 negara. Kita tidak perlu paranoid," ujar Rahman.

Direktur Destinasi Pariwisata Badan Otoritas Borobudur Kementerian Pariwisata, Agustin Peranginangin, menambahkan pihaknya terus melakukan kerja sama untuk even yang diselenggarakan di kawasan BOB. "Saat ini kita menghubungkan aktifitas event dengan pembangunan BOB. Kegiatan ini kerja sama dengan Ikatan Sepeda Sport Indonesia," ujarnya.

Pesepeda asal Perancis, Romain Huet (36), kepada koranbernas.id mengatakan dirinya sudah dua tahun serius menekuni olahraga sepeda. "Ini balapan pertama saya di tahun 2020. Saya sudah biasa mengikuti lomba sepeda," ujar pria yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Dirinya mengaku sudah beberapa kali mengikuti event balap sepeda, seperti di Bali dan kota besar lainnya. "Sudah beberapa kali juara dan naik podium untuk mendapatkan penghargaan," papar General Manager Hotel Laris di Malang, Jawa Timur.

Untuk menjangkau D' Loano Glamping dirinya harus menginap di hotel dekat dengan Candi Borobudur. "Perjalanan 1 jam dari hotel di Borobudur sampai sini, cukup jauh," ujarnya.

Sementara pesepeda nasional, Mochamad Qorie (21), asal Bogor, mengaku sudah 4 tahun bergelut dengan olahraga sepeda. Mahasiswa jurusan komputer dan Bahasa Inggris dari sebuah perguruan tinggi di Bogor itu datang ke Purworejo bermalam di rumah temannya. "Saya tidak memiliki target apa-apa karena masih harus banyak latihan," ujarnya.

 

Qorie juga mengagumi keasrian D'Loano Glamping. "Di sini venuenya bagus, dingin, sejuk dan enak. Kita bisa beristirahat," ucap Qorie. (eru)