Akibat Banjir, Petani Adimulyo Terpaksa Tanam Padi Dua Kali 

Tanaman padi yang pertama mati karena terendam banjir sehingga harus menanam padi kembali. 

Akibat Banjir, Petani Adimulyo Terpaksa Tanam Padi Dua Kali 
Salah satu lokasi sawah langganan banjir di Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN-- Petani di beberapa desa di Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen terpaksa harus menanam padi dua kali dalam semusim. Sebab tanaman padi yang pertama mati karena terendam banjir sehingga harus menanam padi kembali. 

"Ya seperti ini sawah di daerah cekungan," ujar Saechan, petani warga Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, kepada koranbernas.id, Selasa (13/2/2024).

Menurut Saechan, pada musim hujan pekan lalu, puluhan hektare sawah di beberapa desa di daerah langganan banjir, tanaman padi yang baru ditanam, tenggelam karena genangan air cukup tinggi. 

"Bapak itu sedang menyulam tanaman padinya yang mati, " kata Saechan.

Hal yang sama diungkapkan Badrudin, petani di Desa Sugihwaras, Adimulyo. Petani di desa ini, yang lebih awal tanam padi, harus kembali menanam padi, untuk kedua kalinya dalam semusim. Ada petani yang sengaja menunda menanam padi, setelah curah hujan berkurang.

Ada beberapa desa di Adimulyo merupakan daerah langganan banjir, jika intensitas hujan di hulu sungai yang mengalir di daerah ini tinggi. Konon ketinggian sawah di daerah ini, nol meter dengan tinggi permukaan air laut. 

"Ketika air laut pasang, bersamaan dengan hujan dengan intensitas tinggi, terjadi genangan di persawahan," jelasnya.(*)