Hilirisasi Industri Pertambangan Mendorong Kesejahteraan
Pengolahan bauksit menjadi alumina kemudian menjadi aluminium meningkatkan nilai produk berkali-kali lipat.
KORANBERNAS.ID SLEMAN -- Hilirisasi industri pertambangan di Indonesia terus menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Langkah ini diyakini mampu memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Pratiwa Dyatmika selaku Corporate Communication MIND ID, mengungkapkan bahwa inisiatif ini tidak hanya memperkuat sektor industri, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang lebih luas.
"Program hilirisasi yang dijalankan MIND ID adalah kunci untuk menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai tambah dari komoditas tambang," kata Tiwa kepada wartawan, Kamis (22/8/2024), di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dia mencontohkan, melalui pengolahan bauksit menjadi alumina dan kemudian menjadi aluminium yang bisa meningkatkan nilai produk hingga berkali-kali lipat.
Bahan mentah
Tiwa melanjutkan, hilirisasi memungkinkan Indonesia untuk tidak hanya mengandalkan ekspor bahan mentah, tetapi juga memproduksi produk akhir dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan infrastruktur di daerah-daerah penghasil tambang.
“Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, yang dijalankan oleh MIND ID bersama Inalum dan Antam, adalah contoh nyata bagaimana hilirisasi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata dia.
"Dengan adanya smelter ini, Indonesia bisa mengolah bauksit menjadi alumina, yang kemudian diubah menjadi aluminium, sebuah produk bernilai tinggi yang sangat dibutuhkan di berbagai industri,” tambah Pratiwa.
Ketergantungan impor
Lebih lanjut Pratiwa menegaskan hilirisasi juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan bahan baku dan mengurangi ketergantungan impor.
“Dengan mengolah sendiri sumber daya alam kita, Indonesia tidak hanya memperoleh nilai tambah yang lebih besar, tetapi juga mengamankan pasokan bahan baku untuk kebutuhan industri dalam negeri,” jelasnya.
Hilirisasi industri pertambangan ini, menurut Pratiwa, tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa manfaat dari pengelolaan sumber daya alam dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
Dengan demikian, hilirisasi menjadi salah satu strategi penting dalam upaya mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan di Indonesia. (*)