60 Ribu Pelajar di Bantul Mengikuti Pemilos

Ini sama persis dengan model  daftar pemilih yang ada di pemilu.

60 Ribu Pelajar di Bantul Mengikuti Pemilos
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih me-launching Pemilos serentak di SMA Negeri 2 Bantul, Senin (4/9/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih membuka pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS atau Pemilos tingkat SMA, MA dan SMK serta SMP/MTs sederajat, Senin (4/9/2023), di SMA Negeri 2 Bantul. Pemilos ini diikuti 217 sekolah dengan jumlah pemilih total 60.766 pelajar.

Pemilos merupakan hasil kerja sama antara KPU Bantul, Kemenag, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Dinas Kominfo serta Badan Kesbangpol Bantul.

Pembukaan ditandai pemukulan gong dan penyematan tanda identitas kepada panitia pemungutan suara OSIS (PPO).

"Pemilos dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya untuk pengenalan demokrasi dan proses pemungutan suara kepada para siswa yang kelak juga akan menggunakan hak suaranya dalam pemilu, sehingga mereka paham tentang berdemokrasi," kata Joko Santoso MHI, Plt Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul di lokasi.

Pemungutan suara dalam pemilos di SMA Negeri 2 Bantul, Senin (4/9/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Kepala SMA Negeri Bantul, Isti Fatimah MPd dalam sambutannya mengatakan mereka telah mempersiapkan pelaksanaan Pemilos, mulai  dari pembentukan panitia pemilu, pendaftaran calon pengurus OSIS serta seleksi kandidat ketua dan wakil ketua OSIS.

"Kami kemudian  mendapatkan tiga pasang ketua dan wakil ketua OISS dari kelas 10 dan kelas 11. Ketiga pasangan ini kemudian melakukan kampanye dan tibalah hari ini pemungutan suara untuk mendapatkan ketua dan wakil ketua OSIS terpilih," kata Isti.

Proses pelaksanaan  Pemilos, selalu mengedepankan integritas. Diharapkan kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran berdemokrasi pada siswa dan pendidikan politik, serta siswa langsung mempraktikannya.

Selain itu, juga mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka utamanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Adapun total yang menggunakan hak suaranya 863 siswa yang terdiri  siswa kelas 10,11 dan 12.

ARTIKEL LAINNYA: Semula Ingin Belajar Sastra, Sarjana Tunanetra Ini Lulus dari Prodi PLB

Selain pemungutan suara pada hari ini juga dilaksanakan perekaman e-KTP bagi 72 siswa SMA Negeri 2 Bantul yang telah memasuki usia 17 tahun oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bantul.

Bupati dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada KPU Bantul yang telah merancang kegiatan yang sangat penting dan strategis dalam rangka pendidikan demokrasi kepada para siswa melalui pemilos.

"Di sini pemilihan ketua OSIS tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi para siswa, tetapi juga sebagai ajang untuk memahami praktik pemilihan umum di Indonesia," katanya.

Seperti diketahui demokrasi merupakan salah satu pilar utama negara Indonesia di mana kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Melalui pemilu warga negara dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting berkaitan dengan nasib bangsa ini ke depan.

ARTIKEL LAINNYA: Taufik Hidayat, Putera Pedagang Kelontong Meraih IPK Tertinggi

"Pemilos sebagai miniatur dari pelaksanaan pemilihan umum di negeri kita akan dapat memberikan edukasi kepada para siswa tentang pelaksanaan pemilihan pemimpin yang demokratis yang dibarengi dengan proses yang adil, profesional serta terbuka," kata bupati.

Sebagaimana pemilu yang dilaksanakan di Indonesia setiap lima tahun sekali merupakan proses yang penting dalam melaksanakan roda demokrasi. Di dalam proses itu terjadi pemilihan wakil rakyat dan pemimpin negara baik dari tingkat pusat sampai daerah dengan menggunakan asas langsung, bebas rahasia, jujur.

Pada 2024, bangsa Indonesia akan menjalani agenda akbar lima tahunan tersebut. "Saya berharap para siswa benar-benar dapat belajar proses dan pelaksanaan pemilu melalui pemilos ini," tandasnya.

Bupati mendorong setiap siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pemilos dan memahami visi misi calon ketua OSIS. “Pilihlah dengan bijak. Bagi yang terpilih ini juga sarana belajar untuk bertanggung jawab dan belajar  menjadi pemimpin yang berdedikasi untuk mewakili suara seluruh siswa dan memajukan sekolah,” kata dia.

ARTIKEL LAINNYA: UPNVY Mengukuhkan Dua Guru Besar Teknik Perminyakan

Musnif Istiqomah S Pd I selaku Kadiv  Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM mengatakan pemungutan suara dilakukan secara elektronik dengan aplikasi Electronic Voting System for Students (EVOSS).

EVOSS ini dibuat oleh Dinas Kominfo dengan desain konsep dari KPU Bantul untuk digunakan sekolah atau untuk anak-anak yang menyelenggarakan pemilihan ketua OSIS.

Di dalamnya ada menu-menu untuk mengatur data siswa. Saat di sekolah akan menggelar pemilos nama siswa yang ikut akan diunggah datanya oleh panitia. "Ini sama persis dengan model  daftar pemilih yang ada di pemilu," kata Musnif.

Setelah data siswa diunggah di EVOSS akan keluar password atau token. Setiap anak mendapat satu token yang diberikan oleh petugas pemungutan suara.

Token itu dipakai di billik suara untuk menentukan siapa yang dipilih. "Tahun lalu e-voting ini bisa dilakukan dari mana saja oleh siswa. Sekarang siswa harus melakukan pemungutan ke sekolah, jadi disediakan bilik-bilik suara," katanya. (*)