25 Pegawai Positif Covid-19, BPN Purworejo Tetap Membuka Pelayanan
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, Andri Kristanto, mengumumkan terhitung Rabu hingga Jumat (23-25/2/2022) kantor yang dipimpinnya tutup sementara. Penutupan kantor tersebut disebabkan 25 pegawai BPN Purworejo dinyatakan positif Covid-19.
Meski ditutup, pelayanan bagi masyarakat di kantor tersebut tetap berjalan dengan mekanisme pelayanan yang berbeda dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Seperti yang dialami Sugiyono, warga Wates, Kulonprogo, terkejut saat mendatangi Kantor BPN Purworejo ternyata tutup dan ada pengumuman Kantor BPN tutup sementara dari 23-25 Februari 2022. Namun tidak berselang lama satpam kantor keluar dan mempersilahkan Sugiyono duduk di teras kantor.
Kemudian petugas loket keluar dan membantu Sugiyono mempersiapkan berkas permohon pergantian sertifikat tanah milik buliknya yang hilang. Setelah selesai, berkas milik Sugiyono dimasukan ke kotak yang sudah disipakan di depan kantor BPN Purworejo.
"Saya menguruskan sertifikat milik bulik yang hilang. Keberadaan bulik di Jakarta, jadi saya yang dekat membantu menguruskan," terang warga asli Desa Borokulon, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo itu.
Dia menerangkan, karena pekerjaan maka dia harus berdomisili di Wates Kulonprogo. "Saya tadi cukup terkejut ketika melihat kantor BPN tutup. Alhamdulilah ternyata saya tetap dilayani," jelasnya.
Andri Kristanto mengatakan, selama tiga hari, mulai hari ini, pelayanan tetap ada tapi mekanismenya diganti. Yakni dikumpul di meja satpam, kemudian diserahkan ke bagian koreksi berkas yang telah ditinggal semalam untuk disemprot disinfektan.
"Semua karyawan di BPN Purworejo telah diswab, baik antigen maupun PCR. Dari beberapa karyawan yang swab antigen ada 25 orang yang terpapar Covid-19," ungkap Andri Kristanto saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Rabu (23/2/2022).
Menurut dia, saat ini masih banyak pegawai BPN Purworejo yang menunggu hasil swab PCR. "Karyawan kami totalnya ada 110-an, kemarin setelah swab (antigen), sekitar 80 karyawan, terdapat 25 pegawai terpapar Covid-19, yang 25 itu sudah langsung isoman selama 10 hari kedepan karena tidak bergejala. Selain yang 80 itu, sekitar 21 orang yang kontak erat masih menunggu hasil swab PCR selama tiga hari ini," paparnya.
Pelayanan terbatas tersebut, lanjutnya, akan berjalan selama tiga hari ke depan. Untuk perkembangan selanjutnya pihaknya masih menunggu hasil PCR.
"Nanti perkembangan selanjutnya menunggu hasil PCR. Akan ada kebijakan lagi setelah hasil keluar. Kan hanya ada dua opsi, kalau PCR negatif berarti aman, pelayanan bisa jalan normal. Tapi jika positif, ini kan saya harus ngatur ulang lagi," terangnya.
Menurutnya, pegawai yang terpapar Covid-19 relatif merata dan tersebar pada semua bagian di BPN Purworejo yang menyebabkan pekerjaan cukup terhambat, terutama dalam hal pelayanan. "Paling (hambatannya) antre ya, yang mengerjakan kan saling terkait. Kemarin itu yang kena ada petugas ukur, ada pengolah data berkasnya. Misalnya ada yang mengajukan permohonan, tapi petugas ukurnya positif, kan ngga bisa jalan. Jadi ya memang harus menunggu normal lagi, tapi ya pekerjaan tetap jalan, tapi mungkin mundur," jelasnya.
Menurutnya, banyaknya pegawai yang terpapar Covid-19 ini tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengukuran tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, beberapa waktu lalu. "Nggak. Kan sudah jauh jaraknya. Di Wadas tanggal 8-10 Februari, jadi tidak ada hubungannya. Ini awal temuan Covid-19 pertama tanggal 18 Februari. Ada salah satu pegawai yang bergejala batuk dan ternyata positif, lalu setelah itu tracing," tegasnya. (*)