20 Pohon Alpukat Ditanam di Watu Goyang Dlingo Bantul

20 Pohon Alpukat Ditanam di Watu Goyang Dlingo Bantul

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Menandai Hari Perencanaan Gerakan Satu Juta Pohon yang jatuh tanggal 10 Januari, MTsN 3 Bantul yang berada di Manggung Wukirsari  Imogiri turut memperingatinya dengan memberikan bantuan sekaligus melakukan penanaman 20 pohon alpukat di obyek wisata Watu Goyang Cempluk Mangunan Dlingo.

"Kegiatan  telah dilaksanakan Sabtu (15/1/2022) lalu. Dari tim  “Madrasah Hijau” yang datang ke lokasi berjumlah 18 orang," kata Drs Sutanto, Koordinator Adiwiyata yang juga pembina Pramuka, Minggu (16/1/2022).

Kegiatan dipimpin langsung Kepala Madrasah Sugeng Muhari SPd Si dan diikuti Kepala TU Siti Chairul Hidayah SPd I, Wakil Kepala Madrasah 4 orang, 8 guru dan 4 perwakilan siswa. Mereka diterima Paryanto sebagai salah seorang pengelola destinasi tersebut.

Sugeng Muhari mengatakan, sebagai madrasah yang sudah menyandang predikat Sekolah Adiwiyata Kabupaten Bantul pihaknya konsisten mengadakan peringatan hari lingkungan hidup. Ini sekaligus persiapan untuk maju Sekolah Adiwiyata tingkat DIY.

"Pohon sangat penting untuk kelangsungan hidup semua makhluk di bumi. Peringatan ini dapat menyadarkan kita, betapa pentingnya kehadiran pohon di bumi. Itulah sebabnya madrasah berinisiatif menyumbang pohon untuk obyek wisata Watu Goyang, sebagai langkah nyata peran serta kita menjaga  kelestarian hutan,” jelas Sugeng.

Paryanto menyampaikan apresiasi kepada MTsN 3 Bantul yang dengan sukarela memberikan bantuan alpukat untuk ditanam di tempat  yang dikelolanya. Pihaknya memang meminta pohon jenis itu, pertimbangannya cocok dengan lokasi. “Pernah ditanami durian banyak yang mati,” kata Paryanto.

Dia berharap kegiatan ini menjadi awal dari jalinan kerja sama antara madrasah dan Watu Goyang. Pihaknya menawarkan diri bila suatu saat akan menggunakannya untuk kemah.

“Kami siap memfasilitasi bila madrasah akan menggunakan lokasi ini untuk kemah. Sarana listrik, air, MCK sudah tersedia. Tempat ini cukup indah dan nyaman, bisa dijadikan alternatif tempat kemah. Pendukung kuliner juga mencukupi,” ujar Paryanto.

Sutanto menyambut baik tawaran itu nNamun demikian kepastiannya masih akan dilakukan kajian terlebih dahulu terkait dengan persiapan peserta secara fisik, mental dan sarana prasarana yang dibutuhkan.

“Lokasi ini memang bisa menjadi alternatif kegiatan Pramuka, namun anak-anak mesti kita siapkan dulu fisik mentalnya agar semua lancar tanpa kendala. Sarana prasarana pendukung mutlak kita pertimbangkan secara cermat,” kata Sutanto. (*)