Workshop Pembuatan Ilustrasi Disambut Antusias, Peserta Datang dari Berbagai Daerah

 Workshop Pembuatan Ilustrasi Disambut Antusias, Peserta Datang dari Berbagai Daerah

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Komunitas Yuk Menulis (KYM) dengan pendiri Vitriya Mardiyati, menggelar workshop secara daring untuk pembuatan ilustrasi dalam sebuah cerita. Ada 279 peserta dari seluruh Indonesia yang ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dibagi dalam dua sesi yakni sore dan malam hari.

Workshop digelar secara daring sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran Covid-19. Dengan cara daring, dapat menghindari kerumunan dalam jumlah yang besar. Dalam rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id,Kamis (6/1/2022) malam, Vitria mengatakan, workshop ini menggunakan piranti ponsel. Kegiatan digelar sejak Minggu (2/1/2022) hingga sebulan ke depan dengan peserta dari beragam latar belakang profesi.

“Saya sangat bahagia, peserta begitu bersemangat. Dan saya mencoba tidak terlalu banyak teori, namun seimbang antara praktik. Meski saya tantang dengan tugas setiap selesai penjelasan, ternyata semua mengirim tugas dengan baik,” jelas Vitriya.

Sebuah cerita, apakah itu cerita anak atau cerita fabel, akan lebih menarik bagi anak untuk membacanya jika diberi ilustrasi. Ilustrasi bisa berupa foto atau lukisan untuk membantu memperjelas isi cerita.

Ilustrasi yang berupa lukisan, bisa dibuat secara manual ataupun digital. Bagi yang memiliki bakat melukis, mungkin tidak masalah untuk membuat secara manual. Namun bila kemampuan melukisnya pas-pasan, maka melalui opsi digital adalah solusinya.

Salah satu peserta, Drs Sutanto dari MTsN 3 Bantul yang setia di KYM sejak Maret 2020, mengaku workshop ini sangat bermanfaat.

“Saya telah menulis beberapa buku cerita anak dan fabel, namun sama sekali belum ada ilustrasi.Jadi saya merasa tertantang untuk menguasai materi agar buku yang saya tulis berikutnya bisa dilengkapi dengan ilustrasi yang sesuai dengan isi cerita. Obsesi saya ingin tetap menulis cerita anak dan fabel yang ada ilustrasinya, agar anak-anak lebih tertarik membaca,” ungkapnya.

Kepala SD Tamansiswa Jetis Yogyakarta Endang Sri Werdiningsih,S.Pd mengaku senang dan antusias, karena mendapat ilmu baru.Penjelasan dari nara sumber, katanya, disampaikan dengan metode yang menarik, mudah dipahami, dan juga memacu semangat untuk terus berkarya dan membangkitkan literasi untuk negeri.

“Di KYM membuat apa yang semula dirasa tidak bisa kita buat, ternyata kita bisa membuat dan bermanfaat. Pokoknya saya ingin membuat buku cerita ilustrasi dan ada hubungannya dengan karakter serta sesuai untuk usia anak-anak,” imbuh Endang.

Guru SMK Sedayu, Sri Rahayu, M.Pd yang pada awalnya hampir patah semangat, setelah membaca materi langkah demi langkah semakin terlihat titik terangnya. Dirinya tidakmenyangka dalam usia 58 tahun bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi bersama KYM.

“Saya harus bisa membuat buku dilengkapi gambar-gambar yang sesuai dengan tema. Rasanya bangga dan senang bukan main karena ilmu makin bertambah,” akunya.

Kepala SD asal Klebakan, Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo, Siti Jubaidah juga mengaku sangat tertarik dan tertantang untuk belajar. Meski sering ketinggalan karena kemampuan yang tidak sepadan dengan peserta lain, namun ia tetap semangat mengikuti. Harapannya, dia bisa membuat buku cerita yang dilengkapi dengan gambar.

Peserta lain, Giyoto M.Pd seorang guru yang tinggal di Potorono Banguntapan Bantul merasakan sensasi yang berbeda mengikuti kegiatan ini.

Workshop ilustrasi kali ini sangat menarik sekaligus menantang. Saya merasa tertantang untuk membuat buku dengan ilustrasi yang menarik. Buku bergambar atau cerita bergambar tentu sangat disukai anak-anak bahkan orang dewasa juga senang yang bergambar. Target saya ingin mempunyai karya buku dengan ilustrasi,” katanya optimis.

Praktisi iklan dari Tangerang, Andriani L. Soetoto, juga merasa senang dan seru, karena menjadi termotivasi membuat berbagai macam ilustrasi (gambar) buku anak. Dia ingin membuat buku anak kedua dengan ilustrasi yang dibuat sendiri. Di KYM Andriani, ia mengaku sangat senang karena terpicu untuk terus berkarya. Apalagi Buku Fabel cerita anak pertama yang berjudul “Bobi Ingin Melihat Piramida Tahun 2021” belum bergambar.

Guru Matematika MAN 1 Kulonprogo Nur Hidayati, juga sangat bahagia bisa mengikuti kegiatan ini. Dia mengakui, bahwa ternyata menulis itu membahagiakan, sehingga ingin membuat buku solo dengan ilustrasi.

“Wah saya bahagia sekali bisa ikut kegiatan ini,” katanya.

Bunda Vivin guru TK Marsudirini Solo dari awal ikut KYM, dirinya sudah memendam mimpi bisa menulis buku cerita anak bergambar. Tapi selama ini, keinginannya itu selalu gagal lantaran tidak pandai menggambar.

“Begitu ada kegiatan ini, saya senang sekali. Saya ingin punya buku cerita anak bergambar karya sendiri untuk anak didik saya. Melalui KYM saya bisa meluaskan kapasitas saya. Meski hanya guru TK, saya bisa menulis banyak buku bahkan dapat berkolaborasi dengan tokoh keren,” terangnya sembari menyunggingkan senyum.

Guru dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rita Febrianti, S.Pd.I sangat terkesan mengikuti workshop. Dia merasa bersemangat karena banyak ilmu yang didapat dari setiap materi yang disampaikan melalui whatsApp setiap hari. (*)