Peso Tembak dan Ondel Jadi Menu Andalan
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Obyek wisata Jati Larangan di Dusun Iroyudan,Desa Guwosari,Kecamatan Pajangan Bantul Minggu (15/3/2020) diresmikan oleh Wakil Bupati H Abdul Halim Muslih dengan penandatanganan prasasti. Anggota DPRD DIY, Joko Purnomo yang ikut hadir, melakukan pelepasan grumbul balon warna warni.
Acara ini dihadiri anggota DPRD Bantul Muh Agus Salim,jajaran Muspika Pajangan, Lurah Guwosari Masduki Rahmat SIP, mantan Lurah H M Suharto dan ratusan warga setempat.
Acara launching kian meriah karena diisi dengan hiburan angklung lintas generasi Iroyudan yang dimainkan anak-anak hingga kelompok Lansia “Bougenville”. Mereka tampil secara kompak dan indah dengan beberapa lagu seperti “Indonesia Tanah Air Beta”. Ada lagi joget tik tok dan pertunjukan organ tunggal.
Ketua RT 01 Iroyudan Slamet Prihatin mengatakan taman “Jati Larangan”, merupakan perpaduan antara wisata kuliner,wisata budaya,wisata alam serta wisata olahraga.
Di tempat ini juga banyak spot foto yang indah, lantaran lokasinya di bawah pegunungan dan terdapat banyak gasebo dengan atap ijuk. Suasana sangat indah,tenang dan damai di tengah hijaunya pepohonan.
“Kita juga berencana akan membuka wisata malam hingga jam 24.00 WIB. Memang ke depan akan dikembangkan gardu pandang. Jika siang bisa melihat Kota Bantul dari ketinggian dan saat malam view pantai selatan dengan kelap kelip lampu kapal,”kata Slamet.
Taman ini,dibangun sejak November 2019 dengan biaya patungan dari warra RT 01. Mereka menyumbang mulai Rp 10.000 hingga jutaan rupiah sesuai kemampuan masing-masing.
Dana yang ada dibuat tempat wisata. Termasuk sebelumnya warga telah merenovasi makam sesepuh yakni Mbah Iroyudo dan Mbah Danang Joyo. Warga bekerja siang malam untuk membangun bersama.
“Alhamdulillah hari ini diresmikan dan kita rencana buka setiap hari ,”katanya.
Nantinya bagi mereka yang berwisata ke “Jati Larangan” bisa menikmati olahan khas sayur peso yakni tempe daun so dilodeh tembak sayur lodeh tempe rambak dan ondel yakni oseng-oseng grendel atau bunga pepaya.
“Yang mengelola adalah ibu-ibu dan warga secara bergiliran di tempat ini,”katanya.
Dalam sambutanya Wakil Bupati mengatakan keberadaan obyek wisata ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Tentu kita akan terus promosikan keberadaan wisata ini dan menjadi destinasi baru di Kabupaten Bantul,”katanya.
Pariwisata terus digenjot dan didukung karena menjadi bagian dari peningkatan kesejahteraaan.
Joko Purnomo berharap keberadaan obyek wisata bisa dijaga dan dikelola semaksimal mungkin bagi kepentingan warga sekitar. (SM)