Kecelakaan Jip Lava Tour Tak Surutkan Industri Wisata Lereng Merapi

 Kecelakaan Jip Lava Tour Tak Surutkan Industri Wisata Lereng Merapi

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Kecelakaan jip wisata lava tour di wilayah Sleman memang pernah terjadi lebih dari dua kali pada 2018.

Pada Juni 2018, insiden dialami sebuah armada jip hingga mengakibatkan salah seorang penumpangnya meninggal dunia.

Sebelumnya pada bulan April dan Januari 2018, terjadi pula kecelakaan hingga merenggut korban jiwa. Insiden yang sama kembali terulang Rabu (19/2/2020) di ruas Jalan Bebeng-Kaliadem Cangkringan Sleman.

Akibatnya, lima penumpang yang merupakan pelajar asal Jawa Barat menderita luka-luka.

Namun ternyata insiden kecelakaan tersebut tidak menyurutkan industri pariwisata di lereng Merapi. Dari pantauan koranbernas.id, Kamis (20/2/2020), masih banyak wisatawan menggunakan jasa jip lava tour.

Hal ini diakui Camat Cangkringan, Pram Suparmono,  minat masyarakat untuk menikmati wisata jip lava tour masih tinggi. Pasca-insiden, pihaknya juga wanti-wanti operator agar lebih meningkatkan faktor keselamatan.

"Targetnya zero accident. Pemerintah sudah berusaha dengan melakukan pengecekan armada. Dalam setahun, pengecekan dilakukan tiga kali untuk masing-masing basecamp sedangkan total ada 13 basecamp," kata Pram.

Upaya lain yang dilakukan aparat di Cangkringan adalah memisahkan antara jalur wisata, tambang dan evakuasi. Namun implementasinya tidak bisa 100 persen.

"Tidak gampang untuk benar-benar memisahkan ketiga jalur tersebut. Tetap ada yang berimpitan tapi diusahakan seminimal mungkin guna menekan risiko kecelakaan," tandas Pram. (sol)