Sejumlah Destinasi Wisata Lereng Merapi Kembali Dibuka

Sejumlah Destinasi Wisata Lereng Merapi Kembali Dibuka

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman memutuskan membuka kembali sejumlah destinasi wisata di lereng Gunung Merapi. Obyek wisata ini sempat ditutup karena imbas Merapi yang mengeluarkan awan panas sejauh lima kilometer awal Maret 2022.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono, mengatakan keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan kondisi terkini Merapi. Pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan BPBD Sleman untuk memetakan potensi bahaya aktivitas Gunung Merapi.

Pembukaan destinasi wisata lereng Merapi ini didasari penurunan daerah potensi bahaya dan menyambut libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Menurut Suparmono, pihaknya sudah mengeluarkan Surat Edaran terkait pembukaan destinasi wisata tersebut.

"Penurunan potensi bahaya aktivitas Gunung Merapi diterapkan ke Kalurahan Glagaharjo, Kepuharjo dan Kalurahan Umbulharjo di Kapanewon Cangkringan. Kemudian, Kalurahan Purwobinangun di Kapanewon," kata Suparmono, Sabtu (16/4/2022).

Pembukaan kembali untuk sejumlah destinasi wisata, lanjut dia, didasari pula koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sleman pada 14 April 2022. Meski begitu, tidak semua destinasi wisata dibuka.

Suparmono mengungkapkan, aktivitas Merapi saat ini di tingkat Siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas di selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong 2-5 kilometer, Sungai Bedok, Krasak dan Bebeng sejauh tujuh kilometer.

Destinasi wisata yang dibuka lagi ada Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, Petilasan Mbah Maridjan (Kinahrejo), Wisata Religi Turgo dan Jip Wisata Lava Tour. Dibuka dengan syarat pengelola melakukan pendampingan petugas SAR selama operasional.

"Dan yang penting memiliki prosedur tetap penanganan kondisi darurat erupsi Gunung Merapi, berkonsultasi dengan BPBD Kabupaten Sleman," kata Suparmono.

Meski begitu, kegiatan wisata treking Merapi dan paket jip Sunrise Merapi masih ditutup. Jika terjadi peningkatan aktivitas Merapi yang tiba-tiba dan dikhawatirkan membahayakan, pengelola segera menutup wisata secara mandiri.

Pengelola destinasi wisata yang kembali beroperasi, kata Suparmono, wajib memantau aktivitas Gunung Merapi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat atau radio komunikasi.

Aktivitas Gunung Merapi saat ini berada pada tingkat Siaga atau Level III dengan penurunan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas sekitar selatan-barat daya.

Guguran lava dan awan panas itu menyebar sejauh dua sampai lima kilometer dan melewati Sungai Boyong, Sungai Bedog, Sungai Krasak dan Sungai Bebeng. (*)