Yogyakarta Jadi Pilot Project Gerakan Makan Ikan Tingkat Nasional
Ini bukan sekadar program konsumsi ikan, tapi gerakan revolusi mental yang dimulai dari piring-piring kita.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu pilot project Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) tingkat nasional. Program yang digelar di Sasono Hinggil Keraton Yogyakarta, Minggu (6/10/2024), ini bertema Protein Ikan untuk Generasi Emas.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo, mengungkapkan Indonesia masih tertinggal dalam konsumsi protein ikan dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN.
"Saat ini konsumsi protein ikan Indonesia baru mencapai 62,3 gram per kapita, jauh di bawah Vietnam yang sudah mencapai 94 gram, apalagi jika dibandingkan dengan Amerika 109 gram dan Tiongkok 121 gram," ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Purbodiningrat tersebut, KKP mendistribusikan 5,5 ton ikan dalam berbagai bentuk, mulai dari ikan segar, beku hingga kalengan.
Target ambisius
Langkah ini merupakan bagian dari target ambisius pemerintah meningkatkan konsumsi protein ikan nasional menjadi 100 gram per kapita dalam lima tahun ke depan.
"Protein ikan mengandung omega 3, omega 6, DHA, dan EPA yang tidak dapat diproduksi tubuh secara alami. Komponen ini sangat penting untuk perkembangan sel otak dan regenerasi sel-sel tubuh," jelas Budi saat diwawancarai di sela-sela acara.
Pada program tersebut terdapat inovasi baru pengolahan ikan, termasuk hidrolisat protein ikan yang dapat difortifikasi ke dalam makanan tradisional.
"Kami sudah berhasil mengembangkan fortifikasi protein ikan ke dalam jajanan lokal seperti cilok. Bahkan, kami juga membuat susu analog berbahan dasar protein ikan," tambahnya.
Hasil laut
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan oleh KPH Purbodiningrat menekankan pentingnya strategi gastronomi dalam pengolahan hasil laut.
"Bukan sekadar kampanye untuk makan ikan, tetapi juga bagaimana kita mengolah hasil laut dengan tepat agar nutrisinya tidak hilang," tegasnya.
Program itu merupakan bagian dari upaya pemerintah menurunkan angka stunting hingga 14 persen. Setelah Yogyakarta, program serupa akan dilanjutkan ke Solo dan Kota Surakarta sebagai bagian dari roadmap nasional peningkatan konsumsi protein ikan.
Pemilihan Yogyakarta sebagai salah satu pilot project didasarkan pada posisinya sebagai pusat budaya dan tingginya antusiasme masyarakat terhadap program-program inovatif. Program ini juga sejalan dengan program makanan bergizi gratis yang sedang digalakkan pemerintah.
Dari piring
"Ini bukan sekadar program konsumsi ikan, tapi gerakan revolusi mental yang dimulai dari piring-piring kita untuk membangun generasi yang lebih sehat, lebih cerdas, dan lebih berdaya," kata Sultan HB X.
Saat ini, KKP mengembangkan sistem monitoring untuk mengukur peningkatan konsumsi protein masyarakat yang akan digunakan sebagai alat evaluasi program selama setahun ke depan. Hasilnya akan menjadi acuan bagi pengembangan program serupa di daerah lain. (*)