Yogyakarta Berhasil Mengintegrasikan Moda Transportasi
Integrasi transportasi bukan menghubungkan titik A ke titik B tetapi menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta menjadi sorotan nasional berkat keberhasilannya mengintegrasikan berbagai moda transportasi, sebuah langkah strategis yang mendorong pertumbuhan pariwisata secara signifikan.
Sampai September 2024 tercatat lebih dari 2 juta penumpang menggunakan layanan Kereta Api (KA) Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), menandai era baru aksesibilitas wisata di Indonesia.
"Integrasi transportasi ini bukan sekadar tentang menghubungkan titik A ke titik B, tetapi tentang menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan," ujar Sosiawan Surbakti, Corporate Communication KAI Bandara, Kamis (17/10/2024).
Stasiun Yogyakarta yang lebih dikenal sebagai Stasiun Tugu kini menjadi hub transportasi yang menghubungkan berbagai moda perjalanan. Wisatawan dapat dengan mudah berpindah dari kereta jarak jauh ke Kereta Bandara YIA, Commuter Line, bus Trans Jogja, hingga Damri, dalam satu lokasi.
Mulus dan efisien
"Integrasi serupa juga terlihat di Stasiun Wates dan Yogyakarta International Airport, menciptakan jaringan transportasi yang mulus dan efisien," tambahnya.
Dampak dari integrasi ini terlihat jelas dari angka kunjungan wisatawan. Stasiun Yogyakarta. Tercatat 103.353 penumpang asing menggunakan layanan kereta api jarak jauh dari Januari hingga September 2024, menjadikan stasiun Yogyakarta dengan jumlah wisatawan mancanegara tertinggi di Indonesia.
Menurut Sosiawan, bulan Juli 2024 menjadi bukti nyata efektivitas sistem ini, dengan 261.780 penumpang menggunakan KA Bandara YIA. Angka ini bertepatan dengan berlangsungnya ARTJOG, sebuah pameran seni kontemporer yang telah menjadi agenda tahunan.
"Kami melihat bahwa kemudahan akses transportasi telah menjadi katalis bagi pertumbuhan event-event budaya dan olahraga di Yogyakarta," tambahnya.
Kunjungan wisatawan
Dia merujuk pada kesuksesan acara seperti Wayang Jogja Night Carnival dan KAI Bandara Glow Night Fun Run yang turut mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan.
Baginya, keberhasilan Yogyakarta mengintegrasikan sistem transportasi kini menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia. Pendekatan holistik yang menggabungkan infrastruktur modern dengan kearifan lokal telah menciptakan formula unik dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
"Dengan infrastruktur transportasi yang semakin baik, kami berharap Yogyakarta akan terus berkembang dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap wisatawan. Mari kita dukung Yogyakarta sebagai tujuan wisata yang harus dikunjungi," ajaknya.
Menyikapi peningkatan minat wisatawan, KAI Bandara telah mengambil langkah proaktif dengan mengimbau penumpang melakukan pemesanan tiket lebih awal.
Jadwal kereta
Penting memilih jadwal kereta yang memberikan waktu cukup sebelum keberangkatan pesawat - minimal dua jam untuk penerbangan domestik dan tiga jam untuk internasional.
Dengan pencapaian ini, Yogyakarta tidak hanya memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan, tetapi juga menetapkan standar baru dalam pengembangan infrastruktur pariwisata di Indonesia.
Integrasi transportasi yang mulus ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dalam akses dan konektivitas menjadi kunci utama memajukan sektor pariwisata nasional. (*)