Wisatawan Libur Akhir Tahun di Gunungkidul Wajib Mematuhi Prokes

Wisatawan Libur Akhir Tahun di Gunungkidul Wajib Mematuhi Prokes

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Cuti bersama libur akhir tahun dan awal tahun diperkirakan secara langsung akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gunungkidul.

Untuk persiapan menyambut kedatangan pengunjung dan mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19, Pemkab Gunungkidul berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mentaati protokol kesehatan (prokes) termasuk wajib jaga jarak dan menghindari kerumunan.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti, di Wonosari Senin (14/12/2020) menyatakan, untuk menegakkan aturan protokol kesehatan bagi wisatawan, pihaknya berkoordinasi dengan Polres, Kodim, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD,  Tim SAR Satlinmas, kapanewon, BPPD, Forkom Desa Wisata dan Forkom  Pokdarwis. Tujuannya untuk menyiapkan destinasi, pengamanan dan terutama penegakan protokol kesehatan.

“Persiapan menghadapi liburan tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya karena masih dalam kondisi pandemi,” kata Asti Wijayanti.

Pengamanan libur panjang akhir tahun melibatkan 406 personel eksternal dan 105 personel internal. Selain fokus pada tugas pengamanan jalur wisata, tim juga fokus pada penerapan protokol kesehatan.

“Mulai dari monitoring pemakaian masker, mencuci tangan dan terutama pembatasan jarak fisik dan pencegahan kerumunan,” ujarnya.

Target pendapatan libur panjang ini sebanyak 204.822 wisatawan dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 1.540.115.000. Agar lebih fokus dan terarah, pihaknya juga menetapkan target terukur pada tahun depan.

Misalnya, target 1 Januari 2021 sampai dengan 3 Januari 2021 jumlah pengunjung 57.765 orang dengan jumlah pendapatan Rp 439.592.500.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supartono, mengaku telah menyiapkan destinasi dengan pemberian sarana dan prasarana untuk penegakan protokol kesehatan.

“Saat ini hampir semua destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul telah dibuka dan menerima kunjungan wisatawan,” kata Supartono.

Sebanyak 55 destinasi wisata, 11 hotel dan 15 rumah makan telah diverifikasi penerapan protokol kesehatan. Dibeirkan bantuan sarana prasarena seperti wastafel tempat cuci tangan, masker, tempat sampah, hand sanitizer, sabun cair, tenda isolasi, velbed serta rambu rambu informasi.

“Selain itu juga kampanye protokol kesehatan telah diberikan kepada pengelola dan  dipasang di destinasi wisata,” ujarnya. (*)