Wiranto ke UGM, Minta Masukan dari Akademisi

Wiranto ke UGM, Minta Masukan dari Akademisi

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) melakukan kunjungan kerja ke UGM, Selasa (21/1/2020). Dalam pertemuan ini, mereka menerima beragam masukan dari para pakar di UGM terkait strategi pembangunan nasional ke depan.

“Kami merasa tugas ini tidak ringan karena kami harus memberi pertimbangan kepada Presiden sebagai kepala negara juga kepala pemerintahan yang punya tanggung jawab besar kepada 262 juta masyarakat Indonesia. Karena itu kami harus mendengarkan masukan dari semua pihak, termasuk perguruan tinggi,” kata Wiranto, Ketua Wantimpres.

Wiranto datang ke UGM bersama empat anggota Wantimpres, yaitu Muhamad Luthfi Ali Yahya, Muhamad Mardiono, HR Agung Laksono, dan Sidarto Danusubroto beserta beberapa staf. Rombongan diterima langsung Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, didampingi jajaran pimpinan universitas, pimpinan fakultas, serta kepala pusat studi dan program magister.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam, para pakar UGM memberikan masukan di bidang ekonomi, sosial, hukum, pertanian, energi, serta keamanan dan terorisme. Wiranto menyebut bahwa pertemuan tersebut sangat produktif dan bermanfaat bagi Wantimpres dalam memberikan masukan kepada presiden.

“Pertemuan yang singkat ini sangat produktif, dan kami sangat berterima kasih kepada Rektor UGM yang sudah memberikan peluang bagi para dekan dan guru besar untuk memberikan masukan. Saya mencatat ada 17 masukan, dan semuanya sangat positif,” terangnya.

Wiranto menyampaikan, ia memilih UGM sebagai perguruan tinggi pertama yang dikunjungi untuk menjaring masukan karena sejarah dari UGM sebagai kampus pertama yang dibangun setelah Indonesia merdeka. Melalui kunjungan ini, ia mengharapkan akan terjalin hubungan kerja sama yang baik antara UGM dan Wantimpres. Wantimpres, menurutnya, terbuka untuk mendengarkan pemikiran dari UGM, dan ia meminta agar para pakar UGM dapat dengan bebas menyampaikan hal-hal yang bisa didiskusikan.

Waktu diskusi selama dua jam ia rasa kurang untuk menyelesaikan masalah-masalah nasional yang sangat beragam. Oleh karena itu, ia meminta agar ada diskusi lanjutan antara para pakar UGM dengan kelompok ahli dari Wantimpres sebagai tindak lanjut dari diskusi yang telah berlangsung.

“Di sinilah gudang pengetahuan dan banyak penelitian yang muncul yang bisa menemukan hal-hal yang menghambat pembangunan. Saya meminta izin kepada Pak Rektor agar kelompok ahli dari Wantimpres akan melakukan diskusi lanjutan untuk mengelaborasi dan memperdalam apa yang kita dapatkan dari hasil diskusi hari ini,” papar Wiranto.

Pada kesempatan ini, Rektor UGM menyerahkan buku putih yang berisi pemikiran dari UGM dalam berbagai bidang strategis. Buku ini diantaranya memuat ulasan tentang gagasan Bulaksumur membangun kedaulatan pangan nusantara, mewujudkan pembangunan nasional berbasis mitigasi bencana, serta bonus demografi untuk meningkatkan daya saing bangsa.

“Buku ini kami serahkan kepada Pak Wiranto dan tim, silakan untuk digunakan jika ada hal-hal yang relevan di buku ini,” tandasnya. (eru)