Warga Sudah Menggali Makam, Mbah Tris Hidup Lagi

Warga Sudah Menggali Makam, Mbah Tris Hidup Lagi

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Warga Padukuhan Ngambah Kalurahan Mulyodadi Bambanglipuro Bantul heboh, Sabtu (19/2/2022) pagi. Ini terjadi karena salah seorang warga dusun itu, Tris Wiyono (80) atau akrab disapa Mbah Tris yang tinggal di RT 03 dan  telah dinyatakan meninggal oleh  dokter rumah sakit pada pukul 01:30, ternyata  hidup kembali. Mbah Tris diketahui  sudah cukup lama dirawat di rumah sakit swasta tersebut.

Warga Ngambah  ketika mendengar kabar duka itu kemudian melakukan pasokan beras ke rumah ketua RT, Edi Susanto. "Mmemang kami kalau ada yang meninggal itu pasokan beras atau istilahnya jimpitan. Jadi begitu dengar Mbah Tris meninggal, kami pasok beras ke rumah Pak RT," kata Sanikem (62) tetangga Mbah Tris saat ditemui koranbernas.id  di depan rumahnya.

Kabar meninggalnya Mbah Tris cepat menyebar di kalangan warga. Karena yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19, tim FPRB juga mempersiapkan pemakaman dengan protokol kesehatan.

Lahan makam pun sudah digali di pemakaman umum "Dukuh".  Informasi lelayu ini juga disiarkan di salah satu masjid. Namun  hingga pukul 07:30 ternyata belum ada tanda-tanda jenazah tiba. Pihak pedukuhan setempat segera ke rumah sakit tempat Mbah Tris dirawat.Diperoleh informasi Mbah Tris hidup kembali.

"Pihak keluarga memang tidak ada yang di rumah, karena anak dan menantunya juga isolasi di rumah sakit. Anak yang besar ada di Jakarta," kata Sanikem.

Setelah dipastikan tidak meninggal, warga yang menggali makam pulang ke rumah masing-masing. Begitu pula tetangga tidak jadi takziah.

Rencananya beras yang terkumpul tetap akan diserahkan pada pihak keluarga Mbah Tris mengingat mereka semua terkonfirmasi positif dan harus menjalani isolasi.

Suasana pedukuhan Ngambah Mulyodadi Bambanglipuro Bantul. (istimewa)

Lurah Mulyodadi Ari Sapto Nugroho SH yang dikonfirmasi secara terpisah menyatakan benar informasi tersebut. "Kabar meninggal itu disampaikan dokter rumah sakit yang kemudian menghubungi pihak pedukuhan. Informasi tadi di-share di grup yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyiapan pemakaman standar Covid-19. Penggalian makam juga telah dikerjakan," kata Lurah Ari.

Sampai pukul 07:30 jenazah belum ada kabar kapan datang, pihak pedukuhan inisiatif mendatangi RS. Didapati fakta Mbah Tris hidup lagi. Saat itu juga proses penggalian makam dihentikan.

"Jadi kami juga tidak tahu kenapa dari pemeriksaan awal dikatakan meninggal namun kemudian hidup kembali," katanya. (*)