Warga Ponggok II Bantul Demo Tolak Pembangunan Instalasi Limbah Tinja
Diolah seperti apapun warga tidak mau konsumsi air dari olahan tinja.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ratusan warga pria wanita, tua dan muda dari Dusun Ponggok II Kalurahan Trimulyo Jetis Bantul menggelar aksi demo di Balai Desa Trimulyo, Jumat (1/9/2023) sore.
Mereka datang menumpang kendaraan roda dua maupun roda empat (pikap) sembari membawa spanduk penolakan rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di wilayah mereka.
Adapun spanduk di antaranya bertuliskan Menolak atau mati perlahan, Bawah kekuasaan tirani, tolak IPLT, Tolak pembangunan IPLT, Ini kawasan sport center, tolak IPLT dan spanduk senada.
Warga kemudian berdialog dengan pihak desa, kapanewon dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPU PR) Kabupaten Bantul.
Hadir pada pertemuan itu Panewu Jetis Anwar Nur Fahrudin M Eng, Lurah Trimulyo Drs H Jauzan Sanusi dan pihak DPUPR Kabupaten Bantul diwakili Erwin Prasmanta MR, Subkor Kelompok substansi air minum dan penyehatan lingkungan permukiman serta Satria Agung Nugroho.
Pertemuan warga Ponggok II dengan perwakilan DPUPR Kabupaten Bantul, Jumat (1/9/2023) sore. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
"Diharapkan segala aspirasi yang dilakukan warga bisa dilakukan secara damai dan tertib," pesan Panewu Anwar.
Perwakilan warga Jarowi dari RT 04 mengatakan tempat tinggal mereka termasuk pusat olahraga (sport center). Berdiri Stadion Sultan Agung (SSA) lengkap dengan berbagai sarana olahraga. Di antaranya ada arena pacuan kuda, tenis, sirkuit sepatu roda.
"Maka kami menolak jika tempat kami didirikan IPLT karena wilayah kami merupakan sport center," katanya.
Selain itu,lokasi calon IPLT adalah tanah produktif. Di tempat lain masih banyak lahan yang lebih jelek, maka alangkah baiknya IPLT dipindahkan saja ke lokasi lain.
ARTIKEL LAINNYA: Big Bad Wolf Books Yogyakarta 1-10 September 2023 di JEC, Tersedia Jutaan Buku Serba Baru
"Kami sepakat bulat warga menolak. Termasuk saat ada penawaran kunjungan ke Surabaya (studi banding) soal IPLT, maka hal tersebut bukan solusi," katanya.
Warga menolak karena takut air akan tercemar. Diolah seperti apapun warga tidak mau konsumsi air dari olahan tinja.
Nasir warga RT 01 mengatakan akan membuat petisi yang ditandatangani semua warga. Jika proses pembangunan tetap dilanjutkan, maka warga siap menempuh jalur hukum kenapa IPLT harus di Ponggok II.
"Kami akan terus bergerak, sudah menjalin komunikasi dengan lembaga hukum," katanya.
ARTIKEL LAINNYA: Dengan suara Bergetar Fardhanatun Mengadu ke Anggota DPR RI
Eva Dwi selaku putra ketua RT 01 menambahkan warga sejak awal menolak rencana pembangunan IPLT, termasuk saat ada sosialisasi Juni lalu yang dihadiri perwakilan warga. Tetapi ternyata tahapan tetap berjalan.
"Maka dalam aksi ini kami tegaskan bahwa kami menolak pembangunan IPLT. Jika tetap dipaksakan dibangun, massa akan demo lagi dengan jumlah lebih banyak lagi," katanya.
Warga sudah melihat dan mengunjungi IPLT Madurejo Prambanan, ternyata menyisakan banyak masalah termasuk adanya bau yang ditimbulkan.
Erwin Prasmanta mengatakan pihaknya menawari perwakilan warga melakukan kunjungan ke IPLT di Surabaya. Ini adalah bagian dari sosialisasi. "Kita akan studi banding mengajak perwakilan warga guna melihat langsung IPLT itu seperti apa," katanya.
Namun tawaran tersebut ternyata ditolak warga. Usai pertemuan dan warga mendengar hasilnya dari perwakilan mereka, kemudian membubarkan diri dengan tertib. (*)