Warga di Wilayah Perbukitan Masih Kesulitan Cari Air
KORANBERNAS.ID -- Beberapa kali sudah turun hujan namun belum mampu mengatasi kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah Bantul. Salah satunya di Dusun Kalidadap II Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri Bantul.
Kepala Dukuh setempat, Setyanto, mengatakan total penduduk di wilayahnya 275 Kepala Keluarga (KK) dengan 150 KK di antaranya mengalami kesulitan air.
Mereka tinggal di RT 1, RT2, RT 6 dan RT 7 dengan kebutuhan air setiap hari sekitar enam tangki. “Jadi memang mayoritas warga kami kekurangan air,” kata Setyanto saat menerima bantuan air bersih dari anggota DPRD Bantul, Rony Wijaya Indra Gunawan, Selasa (19/11/2019).
Menurut Setyanto, warganya benar-benar mengalami kesulitan air sejak Agustus atau empat bulan silam. Selama ini air diambil dari sumber yang masih keluar airnya, berjarak 1 kilometer dengan cara bergiliran. Atau membeli air bersih.
“Dalam sejarah saya menjadi dukuh, ini adalah kemarau terparah, kemarau terpanjang yang saya alami. Sebelumnya tidak pernah kekurangan air dan untuk kebutuhan MCK masih cukup. Tahun ini sangat darurat,” katanya.
Warga dusun itu memang tidak memiliki sumur pribadi. Saat membuat sumur, air tidak keluar karena kondisi alamnya berupa perbukitan dan banyak bebatuan.
“Dengan bantuan atau droping air bersih ini, saya dan warga mengucapkan banyak terima kasih,” katanya.
Rony mengatakan kekeringan saat ini dirasakan sangat panjang. Hujan juga belum merata.
“Sumur sudah kering semua dan warga sangat membutuhkan air bersih. Pengajuan droping diharapkan bisa direalisasikan tahun 2020,” kata politisi Partai Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) 3 meliputi Pleret, Imogiri dan Dlingo tersebut.
Melihat kondisi yang ada, dengan uang pribadinya Rony membantu air bersih.Tahap pertama didroping 10 tangki. Harapannya bantuan tersebut bermanfaat. (sol)