Wapres Gibran Meninjau Pembangunan Pasar Terban
Dengan anggaran sebesar Rp 55 miliar, proyek revitalisasi ini ditargetkan rampung Juli 2025.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung proses pembangunan Pasar Terban Kota Yogyakarta, Jumat (28/3/2025).
Kunjungan ini menjadi sorotan publik mengingat pasar tersebut memiliki fungsi khusus sebagai pasar hewan yang juga menyediakan fasilitas pemotongan. Dengan anggaran sebesar Rp 55 miliar, proyek revitalisasi ini ditargetkan rampung Juli 2025.
Tiba di lokasi sekitar pukul 10:45, Wapres Gibran didampingi Menteri Agama Nasaruddin Umar, Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo serta beberapa pejabat daerah lainnya.
Kehadirannya disambut antusiasme warga sekitar yang berbondong-bondong ingin bertemu, berfoto, hingga menerima suvenir dari orang nomor dua di Indonesia tersebut.
Rapat koordinasi
Dalam kunjungannya, Wapres Gibran langsung menggelar rapat koordinasi bersama Pemerintah Kota Yogyakarta dan pihak terkait.
Fokus utama pertemuan ini adalah mengevaluasi progres pembangunan Pasar Terban yang hingga saat ini telah mencapai 61 persen.
Hasto Wardoyo menjelaskan proyek revitalisasi merupakan bagian dari upaya memperbaiki infrastruktur pasar tradisional yang memiliki fungsi strategis bagi perekonomian lokal.
"Kami juga mohon dukungan karena Pasar Terban ini memiliki karakteristik khusus sebagai pasar hewan sekaligus tempat pemotongan. SNI harus terpenuhi, termasuk drainase dan sanitasi yang memadai," ujar Hasto di hadapan Wapres Gibran.
Kebersihan pasar
Menurut Hasto, Wapres Gibran memberikan arahan khusus terkait pentingnya menjaga kebersihan pasar. Arahan ini muncul setelah wapres menyoroti adanya beberapa pasar yang dinilai memiliki perawatan yang kurang baik.
"Wapres menekankan pentingnya menjaga kebersihan, karena ada beberapa pasar yang pemeliharaannya tidak bagus. Wapres berharap agar Pasar Terban menjadi contoh pasar yang bersih dan tertata rapi," tambah Hasto.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, mengkonfirmasi proyek ini berjalan sesuai rencana dan optimis selesai tepat waktu.
"Revitalisasi Pasar Terban diharapkan selesai pada Juli 2025 sesuai kontrak yang disepakati. Wapres juga berpesan agar proses pembangunan berjalan sesuai jadwal dan pengelolaannya nanti bisa mencontoh keberhasilan Pasar Prawirotaman," jelas Veronica.
Pusat ekonomi
Dia menyebutkan anggaran yang dikucurkan untuk proyek ini mencapai Rp 55 miliar. Dengan konsep pasar tradisional yang dikembangkan secara modern, Pasar Terban diharapkan menjadi pusat ekonomi baru yang nyaman dan bersih bagi masyarakat.
Kasatker Prasarana Strategis DIY, Raden Haryo Satriyawan, menambahkan jadwal pembangunan ditetapkan selama 300 hari, dimulai sejak 18 September 2024 dan ditargetkan selesai 14 Juli 2025.
"Progres saat ini sudah mencapai 61 persen dan masih sesuai jadwal. Kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan tepat waktu sesuai harapan Pemerintah Kota Yogyakarta," tegas Haryo.
Dia menjelaskan pembangunan dilakukan dari nol setelah area pasar lama dibersihkan secara menyeluruh oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Tiga lantai
Dengan luas lahan mencapai 7.800 meter persegi, Pasar Terban akan dibangun menjadi gedung tiga lantai yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor perdagangan.
"Lantai pertama akan difungsikan sebagai area basah, lantai kedua untuk area kering dan lantai ketiga foodcourt. Area parkir mobil disediakan di halaman depan, sementara Pemerintah Kota akan membangun lahan parkir motor dengan kapasitas hingga 200 unit," kata Haryo. (*)