Cegah Kerusakan, Pemdes Sribit Melarang Truk Bertonase Tinggi Lewat Jalan Desa

Tidak sedikit pemangku wilayah yang keberatan desanya dilewati truk.

Cegah Kerusakan, Pemdes Sribit Melarang Truk Bertonase Tinggi Lewat Jalan Desa
Pesepeda melintas di dekat spanduk larangan yang dipasang Pemdes Sribit Kecamatan Delanggu Klaten. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Mobilitas truk pengangkut material proyek jalan tol Jogja-Solo di wilayah Kabupaten Klaten sangat tinggi akhir-akhir ini.

Tidak hanya jalan negara dan jalan provinsi yang dilewati. Jalan kabupaten maupun jalan desa tidak luput dari lalu lintas truk-truk bertonase tinggi yang penuh muatan. Tidak sedikit jalan yang hancur dan hingga sekarang belum diperbaiki.

Meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah menandatangani kerja sama dengan PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) dan PT Adhi Karya terkait jalur yang boleh dilewati berikut kewajiban pelaksana proyek jalan tol atas kerusakan jalan yang dilalui, namun tidak sedikit pemangku wilayah yang keberatan desanya dilewati truk muatan material proyek jalan tol.

Keberatan pemangku wilayah cukup masuk akal juga. Kekhawatiran terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat mobilitas truk pengangkut material proyek jalan tol sewaktu-waktu bisa terjadi, khususnya saat melintas jalan desa padat penduduk. Selain itu, kekhawatiran akan adanya pengingkaran terhadap kesepakatan jika proyek sudah selesai.

Kondisi jalan Desa Kahuman Kecamatan Polanharjon Klaten terkini. (masal gurusinga/koranbernas.id)

Adalah Pemerintah Desa Sribit Kecamatan Delanggu yang wilayahnya ikut terdampak mobilitas truk pengangkut material proyek jalan tol Jogja-Solo. Untuk mencegah terjadinya kerusakan jalan akibat mobilitas truk itu, pemerintah desa setempat melarang truk muatan material proyek jalan tol Jogja-Solo maupun truk kosongan lewat jalan desa.

Larangan ersebut diwujudkan dengan memasang spanduk di sebelah gapura masuk kantor Desa Sribit beberapa waktu lalu.

"Benar. Kami sudah pasang pengumuman larangan lewat truk-truk pengangkut material proyek jalan tol beberapa waktu lalu. Kami melarang mereka (truk-truk) lewat agar tidak merusak jalan dan jalur depan kantor ramai penduduk. Bahkan ada sekolahan juga di pinggir jalan," kata Alibi, Kepala Desa Sribit, Kamis (7/9/2023).

Senada dikemukakan Tono, warga yang tinggal di dekat Kantor Desa Sribit. Menurutnya, sejak larangan lewat truk proyek tol di pasang, praktis truk tidak ada yang melintas.

ARTIKEL LAINNYA: Purnatugas sebagai Gubernur Jateng, DPRD Jateng Beri Apresiasi kepada Ganjar Pranowo

Kondisi ini berbeda dengan sebelumnya di mana truk yang mau ke proyek jalan tol Jogja-Solo di Desa Kahuman Kecamatan Polanharjo banyak lewat.

Desa Sribit Kecamatan Delanggu bersebelahan dengan Desa Kahuman Kecamatan Polanharjo. Jalan desa di depan Kantor Desa Sribit merupakan satu-satunya jalan penghubung. Di perbatasan kedua desa itu merupakan jalan tol Jogja-Solo yang saat ini dikebut pembangunannya.

Berbeda dengan wilayah Desa Kahuman Kecamatan Polanharjo tepatnya jalan desa di sebelah barat Desa Mendak Kecamatan Delanggu. Jalan yang dibangun beberapa tahun lalu oleh Pemdes Kahuman kini hancur akibat dilalui truk pengangkut material proyek jalan tol. Tidak hanya badan jalan yang rusak, infrastruktur lain seperti talud dan gorong-gorong ikut rusak bahkan jebol.

Warga mengakui, jalan desa yang kualitasnya berbeda dengan jalan negara maupun jalan provinsi pasti hancur jika setiap hari dilalui kendaraan bertonase tinggi.

ARTIKEL LAINNYA: Gembira Menang Pilkades, Warga Mengarak Calon Terpilih Keliling Desa

Kepala Desa Kahuman, Ida Andung Prihatin S Pd, menyatakan benar jalan desanya di sebelah barat Desa Mendak rusak berat akibat dilalui truk pengangkut material proyek jalan tol.

Di lapangan, mobilitas truk pengangkut material proyek jalan tol Jogja-Solo di wilayah Kecamatan Delanggu maupun di wilayah Kecamatan Polanharjo masih sangat tinggi. Truk tersebut berjalan beriringan melewati jalan desa di sebelah barat Desa Mendak Kecamatan Delanggu. (*)