Usai Retret Bupati Gunungkidul Endah Subekti Langsung Berkantor

Dia menegaskan komitmennya segera menyesuaikan diri dan menindaklanjuti berbagai agenda prioritas.

Usai Retret Bupati Gunungkidul Endah Subekti Langsung Berkantor
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih memimpin upacara peringatan Serangan Umum 1 Maret di Alun-alun Wonosari, Sabtu (1/3/2025). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Usai mengikuti retret, Bupati Gunungkidul yang baru dilantik, Endah Subekti Kuntariningsih, langsung berkantor dengan memimpin upacara peringatan Serangan Umum 1 Maret di Alun-alun Wonosari, Sabtu (1/3/2025).

Dalam upacara tersebut, Endah saat membacakan amanat Gubernur DIY antara lain menyatakan pentingnya kedaulatan yang kini tidak hanya berbasis batas teritorial, tetapi juga berkaitan dengan interdependensi global.

“Menjadi bangsa yang berdaulat di era ini adalah bagaimana kita dapat mengendalikan arah kebijakan sendiri, dengan kesejahteraan rakyat sebagai panglima,” ujar Endah.

Dia menekankan filosofi Jawa Dharmaning Satriya Mahanani Rahayuning Negara yang berarti menjaga kedaulatan adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa.

Gerak cepat

Usai upacara, Endah langsung bergerak cepat dengan mendiskusikan berbagai agenda mendesak bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul.

Dia menegaskan komitmennya untuk segera menyesuaikan diri dan menindaklanjuti berbagai surat masuk serta agenda prioritas.

“Hari ini saya sudah berdiskusi dengan Pak Sekda. Banyak surat yang harus segera kita tindak lanjuti. Besok, meskipun hari Minggu, saya akan bertemu dengan teman-teman OPD secara nonformal untuk berbicara dan menyusun langkah ke depan,” jelasnya.

Pada Senin (3/3/2025) akan dilaksanakan serah terima jabatan antara Bupati lama dan Bupati baru di Komplek Sewokoprojo. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan Rapat Paripurna untuk mendengarkan pidato perdana bupati baru.

Pisah sambut

Selain agenda formal pemerintahan, Endah juga berencana menggelar acara pisah sambut dengan berbagai elemen masyarakat. Dia menilai pentingnya momen ini sebagai upaya mempererat kembali kebersamaan setelah dinamika politik pada masa pemilihan.

“Selama ini tidak ada tradisi pisah sambut secara resmi, maka kami akan mengadakan acara ini sebagai awal untuk mempersatukan kembali elemen-elemen yang mungkin sempat terpolarisasi,” tambahnya.

Memasuki Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Endah telah menyiapkan program operasi pasar guna menjaga stabilitas harga bahan pokok. Langkah itu diambil untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terjangkau dan tidak terjadi lonjakan harga yang merugikan warga.

Dengan langkah-langkah cepat yang diambil di hari pertama kepemimpinannya, Endah menunjukkan kesiapannya dalam memimpin Gunungkidul ke arah yang lebih baik. (*)