Upaya Mantan Pecandu Narkoba Menghadapi Stigma Sosial

Upaya Mantan Pecandu Narkoba Menghadapi Stigma Sosial

MANTAN pecandu narkoba merupakan seseorang yang telah pulih dari ketergantungan terhadap narkotika, baik secara psikis maupun secara fisik. Bagi mantan pecandu narkoba tidak mudah untuk mempertahankan pemulihannya, dikarenakan banyak faktor pemicu yang bisa menggunakan kembali narkoba. Pemicu tersebut bisa datang dari internal ataupun eksternal, dan salah satu contoh faktor internal adalah sugesti yang bisa kapan saja datang yang bisa dipengaruhi oleh orang, tempat, benda, dan salah satu contoh faktor pemicu dari eksternal adalah stigma sosial. Stigma sosial adalah ketidaksukaan yang tinggi terhadap karakter seseorang atau keyakinan yang bertentangan dengan norma budaya.

Maka dari itu mantan pecandu narkoba harus siap-siap menghadapi stigma sosial yang ada, karena sebagian besar dari mantan pecandu narkoba mengeluhkan tentang stigma yang dihadapinya setelah selesai menjalani rehabilitasi dan kembali ke lingkungan. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor pemicu yang tidak boleh kita anggap sepele. Stigma sosial inilah yang dapat menyebabkan cemas, khawatir, stres, depresi, dan memiliki pikiran negatif.

Kemudian bagaimana upaya mantan pecandu narkoba untuk menghadapi stigma sosial di masyarakat? Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan pada setiap tingkatan individu, sosial masyarakat dan tingkat struktural..

Pada tingkatan individu, yang dapat dilakukan meliputi pemberian dukungan dan perawatan dengan menyediakan dukungan dan perawatan dalam menghadapi permasalahan. Juga memberdayakan mantan pecandu untuk mampu mengendalikan dirinya sendiri guna mencapai tujuan yang diharapkan. Orang juga dapat dan serta memberikan konseling sebagai dukungan melalui upaya meningkatkan keterampilan penyelesaian masalah.

Pada tingkatan sosial masyarakat, beberapa strategi yang dapat dilakukan meliputi edukasi sebagai upaya memberikan informasi akurat yang bertujuan untuk mengubah asumsi yang salah yang memunculkan stigma; menjalin kontak/interaksi dengan membangun interaksi dengan individu atau masyarakat lainnya yang mendapatkan stigma, dengan tujuan untuk menekan sikap dan perilaku stigma masyarakat, mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah dalam menghadapi konflik individu maupun kelompok, serta memberikan advokasi dengan dukungan dan bantuan penyelesaian masalah secara langsung.

Pada level struktural, beberapa strategi yang dapat dilakukan meliputi mengubah stigma melalui intervensi kebijakan, dengan melakukan tindakan tertentu dalam kelompok tertentu, dan pendekatan berdasarkan kesetaraan hak yang merupakan strategi dengan menguatkan kesetaraan dalam mengakses layanan kesehatan, pekerjaan, pendidikan, dan juga keadilan.

Selain beberapa strategi di atas, kita bisa mengurangi stigma sosial kepada mantan pecandu narkoba dengan melibatkan mereka di berbagai aktivitas dan kegiatan dalam masyarakat, memahami informasi tentang adiksi rehabilitasi narkoba, empati, dukungan, dan mengurangi pikiran negatif. *

Tri Sulistya Hadi Wibowo, S.Psi

Konselor Adiksi Ahli Muda BNNK Bantul.