UMY Gelar Icosi ke-9, Target 1.000 Paper Internasional

ICoSI menjadi wadah strategis untuk mempublikasikan hasil penelitian.

UMY Gelar Icosi ke-9, Target 1.000 Paper Internasional
Launching International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) ke-9 tahun 2025 di UMY. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan menggelar International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) ke-9 pada tahun 2025 dengan fokus pada isu lingkungan dan energi.

Konferensi internasional ini menargetkan 1.000 paper dari minimal lima negara dalam 15 bidang kajian yang berbeda. "Setiap tahun, ICoSI memiliki topik yang disesuaikan dengan isu terkini. Tahun lalu, fokus kita keberlanjutan penyediaan pangan bagi dunia," kata Gunawan Budiyanto, Rektor UMY, Jumat (27/12/2204).

Tahun ini, lanjut dia, banyak isu tentang kerusakan lingkungan yang akan dibahas secara lebih mendalam, termasuk berbagai isu global seperti kebakaran hutan yang dampaknya melintas batas negara.

"Contohnya, kebakaran di Riau tidak hanya menjadi masalah Indonesia, tetapi juga berdampak pada Singapura dan Malaysia," jelasnya.

Lebih jauh Gunawan mengungkapkan ICoSI tahun 2026 akan menjalin kerja sama khusus dengan Sekretariat ASEAN.

Wadah strategis

"Isu utamanya adalah penyintas lintas batas yang melibatkan warga negara kita. Ini menggambarkan realitas kebutuhan ekonomi yang memaksa sebagian orang mencari nafkah di luar negeri, walaupun harus melanggar aturan antarnegara," ujarnya.

Bagi kalangan akademisi, ICoSI menjadi wadah strategis untuk mempublikasikan hasil penelitian.

"Bagi dosen, konferensi ini menjadi forum untuk berbicara tentang masalah internasional, sehingga mereka tidak hanya berkutat di ruang kelas atau laboratorium, tetapi juga mempublikasikan hasil penelitian mereka. Ini penting untuk peningkatan peringkat institusi," terang Gunawan.

Sejak 2006, UMY telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam kolaborasi internasional.

"Setelah berhasil masuk ke peringkat seribu besar, termasuk SDGs (Sustainable Development Goals), mitra internasional mulai memberikan undangan kerja sama," kata dia. (*)