UMKM di DIY Didorong Beri Diskon Besar

Semakin banyak UMKM di Indonesia manfaatkan platform TikTok maupun Tokopedia.

UMKM di DIY Didorong Beri Diskon Besar
Upgrade Skill Bersama Tokopedia dan TikTok bersama Dinas Koperasi dan UKM DIY di PDIN Yogyakarta, Rabu (6/3/2024). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang Ramadan 1445 Hijriah/2024, UMKM di DIY didorong untuk memberikan diskon besar. Terutama penjualan produk mereka secara online di berbagai marketplace.

"UMKM harus bisa jualan ke segala lini. Ketika online jaringan lebih luas, pasar bisa ke mana-mana bahkan internasional karena tak ada jarak ruang waktu dan lokasi," kata Tatik Ratnawati, Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UKM DIY,  dalam Upgrade Skill Bersama Tokopedia dan TikTok bersama Dinas Koperasi dan UKM DIY di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Yogyakarta, Rabu (6/3/2024).

Menurut Tatik, UMKM berkesempatan menjangkau konsumen yang lebih luas melalui penjualan online selama Ramadan. Potensi pertumbuhan bisnis bisa lebih besar.

Merujuk aplikasi Sibakul Jogja, saat UMKM yang ada di DIY sekitar 340 ribu sudah masuk aplikasi tersebut. Dari jumlah itu yang sudah melakukan penjualan secara daring melalui berbagai platform sosial media mencapai sekitar 75 persen.

“Jumlah UKM Sibakul ada 340 ribu-an dan yang sudah go digital memanfaatkan media promosi pemasaran atau pembayaran online, QRIS dari yang paling sederhana WA Bisnis, IG, Facebook, marketplace juga e-commerce seperti Tiktok, Bukalapak ada sekitar 75 persen," jelasnya.

ARTIKEL LAINNYA: Tim Tenis Meja PWI Sleman Tanding Persahabatan Melawan Bea Cukai Yogyakarta

Tatik berharap melalui kegiatan upgrade skill, maka akan semakin banyak UMKM yang berkembang secara positif. Termasuk bisa gabung dan dapat mentor dari Tokopedia. "Kami mendukung dan berharap terus ada pembinaan lebih lanjut pada lebih banyak UMKM," kata dia.

Aditia Grasio Nelwan selaku Head of Communications Tokopedia mengungkapkan kegiatan kali ini melibatkan UMKM di DIY dalam rangka mengembangkan usaha mereka secara online.

Pihaknya ingin semakin banyak UMKM di Indonesia yang manfaatkan platform TikTok maupun Tokopedia untuk meningkatkan penjualan produk.

"Kami sangat berharap bisa membantu UMKM Indonesia bergerak maju. Selain Jogja, kami juga gelar acara serupa di Semarang dan Surabaya. Tapi tak berhenti di situ saja, kami akan terus bergerak melakukan pendampingan pada UMKM," jelasnya.

ARTIKEL LAINNYA: RUPST Bank Mandiri Sepakat Tebar Dividen Rp 33,03 triliun

Aditia mengatakan setelah bergabungnya TikTok dengan Tokopedia, para penjual online bisa memaksimalkan dua platform sebagai ruang jualan dan promosi produknya. Mereka bahkan bisa berjualan live yang ternyata memiliki dampak besar pada penjualan secara online.

Saat ini tercatat ada 14 juta pedagang online di platform Tokopedia yang hampir semuanya adalah UMKM. Pihaknya menargetkan semakin banyak penjual online memanfaatkan platform Tokopedia dan TikTok untuk memajukan usahanya.

"Target kami jelas semakin banyak UMKM yang bergabung dalam platform karena tujuannya adalah membantu berkembang dan lebih maju. Ini mengapa kami terus berkeliling, salah satunya di Jogja ini," tambahnya. (*)