UKDW dan PolyU Luncurkan Program Layanan Internasional

UKDW dan PolyU Luncurkan Program Layanan Internasional
Penandatanganan kerjasama antara Universitas Kristen Duta Wacana dan The Hong Kong Polytechnic University. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berkolaborasi dengan The Hong Kong Polytechnic University (PolyU), meluncurkan program International Service Learning (ISL) di Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Bantul, Yogyakarta Juli 2024. Program ini melibatkan total 126 mahasiswa, terdiri dari 64 mahasiswa PolyU dan 62 mahasiswa UKDW.

Dr. Freddy Marihot Rotua Nainggolan, S.T., M.T., IAI., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UKDW, menjelaskan bahwa program ini berfokus pada dua tema utama, yaitu kesehatan (ISL-Health) dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (ISL-STEM).

“ISL-Health mendukung program Kapanewon Sedayu yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), khususnya terkait penanganan kasus stunting dan kesehatan lanjut usia di Kalurahan Argorejo,” ujar Dr. Freddy pada Selasa (9/7/2024).

Program ISL-Health mencakup berbagai kegiatan, termasuk pemeriksaan kesehatan komprehensif untuk lansia, penyuluhan stunting untuk ibu-ibu, dan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat.

Sementara itu, ISL-STEM dilaksanakan di SD Teruna Bangsa dan SD Kalam Kudus, bertujuan memperkenalkan konsep Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin kepada siswa sekolah dasar.

I Kadek Dendy Senapartha. S. T., M. Eng., salah satu Dosen Pendamping Lapangan ISL-STEM, menjelaskan, pihaknya ingin meningkatkan literasi STEM pada anak-anak dengan mentransfer pengetahuan tentang Machine Learning dan Block Programming.

Ngadimin, Lurah Argorejo, menyambut baik program ini. Argorejo memiliki luas sekitar 725 hektare dengan populasi sekitar 15.000 jiwa.
“Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup warga kami,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya adaptasi budaya bagi para mahasiswa asing. “Mohon untuk bisa menyesuaikan dengan budaya masyarakat yang berbeda,” pesannya.

Renee Leung, Staf Service-Learning and Leadership Office (SLLO) PolyU dan Koordinator Program, menyatakan bahwa kolaborasi ini telah berlangsung sejak 2012.
“Program ini bertujuan mempromosikan literasi STEM kepada kaum muda dan mengurangi kesenjangan digital,” jelasnya.

Leung menambahkan bahwa PolyU memilih UKDW sebagai mitra karena pengalaman UKDW dalam kolaborasi internasional dan pelaksanaan program ISL sejak 2009.

Meski hanya berlangsung sebulan, program ini diharapkan memiliki dampak jangka panjang. Para mahasiswa akan membuat laporan kegiatan dan publikasi yang akan dibagikan melalui media sosial dan video YouTube.

Willy Sudiarto Raharjo, S.Kom., M.Cs, Koordinator Dosen Pendamping Lapangan untuk ISL-Health, menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan sangat bervariasi dan holistik.
“Kami fokus pada tiga kelompok utama: lansia, ibu-ibu yang memiliki anak, dan anak-anak itu sendiri,” ujarnya.

Program ini juga mencakup kegiatan seperti pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT), pendampingan komputerisasi data, dan sosialisasi pencegahan Demam Berdarah (DBD).

Dr. Freddy menekankan bahwa setelah program berakhir, mahasiswa berkewajiban melaporkan hasil program dengan mempresentasikan hasil kegiatan dan luaran.

Program ini menandai langkah penting dalam upaya internasionalisasi pendidikan tinggi dan pengabdian masyarakat, menggabungkan keahlian global dengan kebutuhan lokal.

Dengan program ini, diharapkan masyarakat Argorejo dan sekolah-sekolah yang terlibat dapat melanjutkan program-program yang telah diinisiasi secara mandiri, menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan di Indonesia. (*)