TWC Siapkan Langkah-langkah Penyelamatan Wisata Candi dari Dampak Corona

TWC Siapkan Langkah-langkah Penyelamatan Wisata Candi dari Dampak Corona

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Manajemen PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), menyiapkan langkah-langkah strategis guna menyelamatkan wisata budaya ini dari dampak wabah virus Corona. Selain menetapkan standart operation system (SOP) baru, TWC juga bersiap mengoptimalkan potensi wisatawan lokal dan domestik, sebagai sumber pemasukan utama.

Dirut PT TWC, Edy Setijono kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).mengatakan, wabah virus Corona benar-benar memukul sektor pariwisata di DIY. Selama tiga bulan terakhir, jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko turun 40,8%.

Penurunan kunjungan terbesar, kata Edy, terjadi untuk wisatawan mancanegara, yang mencapai lebih dari 70 persen. Hal ini wajar, mengingat banyak negara yang mengambil kebijakan menutup akses masuk dan keluar ke negara mereka, sebagai langkah antisipasi menyebarnya Corona.

Menurut Tio, panggilan akrab Edy Setijono, dampak dari merebaknya wabah virus Corona ini, diprediksi akan cukup lama. Setidaknya hingga beberapa bulan ke depan, arus kedatangan wisatawan mancanegara diprediksi belum akan pulih.

“Ya pilihannnya sekarang adalah, bagaimana kita bisa mengoptimalkan pasar lokal dan pasar domestik. Kami sudah menyiapkan langkah-langkah ke sana. Ini penting, mengingat menurun drastisnya kunjungan wsiata di tempat kami, langsung akan berdampak ke sektor ekonomi yang ada di sekitar Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Mulai dari penginapan, kuliner, bisnis oleh-oleh, bisnis transportasi dan lain sebagainya,” lanjut Tio.

Untuk tetap menghidupi destinasi wisata di Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, pihaknya segera melakukan pengalihan target pasar dari wisatawan asing ke wisatawan domestik.

BUMN ini, kata Tio, mengincar sektor korporasi untuk melakukan kegiatan corporate gathering di destinasi agar ekonomi masyarakat di sekitar tetap berjalan.

Selain korporasi, TWC juga serius menggarap pasar pelajar untuk melakukan edukasi di sekitar destinasi. Mereka mengaku sudah bekerjasama dengan tiga kampus besar meliputi UGM, UNS dan Undip.

“Kami siapkan program junior arkeologi. Jadi pelajar masih bisa belajar meskipun di destinasi wisata. Kami juga menyiapkan beragam even dan meningkatkan atraksi,” katanya.

Dari aspek keselamatan dan kenyamanan, TWC lanjut Tio, menyiapkan SOP baru untuk mencegah menyebarnya Corona. Di setiap obyek, manajemen memberikan edukasi kepada pengunjung terkait upaya pencegahan penularan virus Corona dan cara menghindari penyebarannya.

“Kami juga dilengkapi dengan klinik yang siap melayani pengunjung yang sakit. Sektor pariwisata ini tetap harus bisa kami hidupkan,” katanya.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Hetty Herawati menambahkan, pihaknya merespon positif langkah pemerintah menetapkan jadwal cuti bersama bersamaan dengan akhir pekan.

Menurut Hetty, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pergerakan wisatawan lokal dan domestik secara lebih maksimal.

“Maret ini ada long weekend, dan pada bulan-bulan berikutnya juga. Kami akan mengoptimalkan jadwal liburan ini,” kata Hetty. (SM)