TMMD Sengkuyung Tahap II Ditutup, Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Kegiatan ini dilaksanakan satu bulan mulai 8 Mei hingga 7 Juni 2024.

TMMD Sengkuyung Tahap II Ditutup, Kesejahteraan Masyarakat Meningkat
upati Sleman Kustini Sri Purnomo menyerahkan kunci secara simbolis kepada masyarakat penerima bantuan pembangunan RTLH. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA 2024 Kodim 0732/Sleman yang diadakan di Argomulyo Kapanewon Cangkringan resmi ditutup, Jumat (7/6/2024). Hadir pada acara tersebut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

Kustini didampingi Dandim 0732/Sleman dan Kapolresta Sleman yang diwakili Wakapolresta Sleman juga meresmikan badan jalan hasil program TMMD Sengkuyung ini secara simbolis dengan memotong pita.

Bupati juga menyerahkan kunci secara simbolis kepada masyarakat penerima bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Ditemui di sela-sela kegiatan tersebut, Kustini mengucapkan terima kasih kepada TNI/Polri dan elemen masyarakat lainnya yang telah berpartisipasi menyukseskan program TMMD Sengkuyung.

Bermanfaat

Diharapkan hasil dari program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Argomulyo dan sekitarnya.

"Melalui program ini saya harapkan juga dapat semakin mempererat hubungan baik antara TNI dan masyarakat. Dengan adanya pembangunan talud, jalan dan RTLH diharapkan dapat mendorong roda perekonomian masyarakat di sini," kata Kustini.

Komandan Kodim (Dandim) 0732/Sleman Letkol Arm Danny AP Girsang S Sos M Han melaporkan kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan mulai 8 Mei hingga 7 Juni 2024.

Melalui TMMD pihaknya membangun talud sepanjang 390 meter, membuat badan jalan dengan panjang 320 meter serta membangun RTLH atas nama Kuswandi dan Sumirat.

Sasaran tambahan

"Selain itu, juga ada sasaran tambahan, yakni pembukaan jalan baru sepanjang 400 meter dengan lebar 5 meter," jelasnya.

TMMD juga menyasar pembangunan nonfisik di antaranya penyuluhan wawasan Kebangsaan, penyuluhan Kamtibmas dan Napza, penyuluhan pencegahan stunting, dengan meningkatkan posyandu dan posbindu penyakit tidak menular serta penyuluhan penanggulangan bencana alam.

Kegiatan itu diikuti sejumlah elemen masyarakat di antaranya TNI sebanyak 43 orang, Polri 5 orang, Linmas sebanyak 5 Orang dan masyarakat 20 orang. Program TMMD didukung anggaran dari APBD DIY sejumlah Rp 75 juta, APBD Kabupaten Sleman sejumlah Rp 375 juta, dengan jumlah keseluruhan yakni Rp 450 juta.

Selain itu, ditambah dengan swadaya masyarakat berupa tenaga per hari 20 orang dan logistik senilai Rp 25 juta. (*)