Warga Kecewa Pasang Tong di Tengah Jalan

Tong yang dipasang warga sebagai wujud keprihatinan atas kondisi jalan yang rusak.

Warga Kecewa Pasang Tong di Tengah Jalan
Tong yang dipasang warga di tengah jalan Tulung-Cokro Klaten. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Kerusakan Jalan Tulung-Cokro Kabupaten Klaten mengundang keprihatinan banyak pihak. Apalagi kerusakan itu tidak kunjung diperbaiki. Sebagai wujud keprihatinan terhadap kerusakan ruas jalan itu, warga sekitar memasang tong di tengah jalan.

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, pemasangan tong atau kaleng cat dan dilengkapi tanaman itu sudah terjadi beberapa hari lalu. Tong itu sengaja dipasang karena kondisi jalan rusak berat.

"Sudah dipasang beberapa hari lalu. Itu (tong) dipasang persis pada jalan yang berlubang. Karena truk juga banyak yang beroperasi," kata Suyanto, warga Desa Daleman Tulung, Sabtu (15/2/2025).

Dia tidak memungkiri kerusakan ruas jalan itu tidak semata-mata disebabkan mobilitas angkutan galian golongan C tapi juga kendaraan berat lainnya.

Rambu larangan

Warga ingin ada tindakan tegas dari pemerintah. Sebab perempatan Tulung sudah dipasang rambu larangan dilewati kendaraan berat. Tidak lama, kata warga, kondisi jalan akan semakin rusak.

"Kalau diperbaiki lagi lewat kegiatan pemeliharaan rutin, akan percuma saja karena umurnya tidak akan lama. Hari ini diperbaiki, besok lusa sudah rusak lagi. Tapi kalau membangunnya dengan konstruksi cor beton dipastikan akan awet," ujarnya.

Senada diungkapkan Deni, warga Desa Pucang Miliran. Menurutnya, tong yang dipasang warga sebagai wujud keprihatinan atas kondisi jalan yang rusak. Bahkan kerusakan itu kata dia sudah demikian parahnya.
Akibat adanya tong di tengah jalan, kendaraan roda empat yang melintasi lokasi tersebut harus berjalan menepi supaya tidak menabrak benda itu.

Jalan Tulung-Cokro merupakan jalan kabupaten yang pembangunan dan pemeliharaannya oleh pemerintah. Namun yang terjadi selama ini, kerusakan terhadap jalan tersebut beberapa kali dilakukan lewat kegiatan pemeliharaan rutin, bukan peningkatan.

Rusak lagi

Akibatnya, aspal yang baru untuk menutup jalan yang berlubang akan rusak lagi begitu dilalui truk bertonase tinggi. Dalam sehari ada banyak angkutan yang melintasi ruas jalan tersebut.

Angkutan itu datang dari arah Jatinom kemudian belok kanan ke arah Cokro dan melanjutkan perjalanan ke arah Janti dan Tegalgondo, namun ada juga yang menuju arah Delanggu meski jumlahnya relatif sedikit. (*)