Tingkatkan Kompetensi, Ratusan Lulusan SMK Kesehatan Diambil Sumpah

Tingkatkan Kompetensi, Ratusan Lulusan SMK Kesehatan Diambil Sumpah
Perwakilan asnakes lulusan SMK Kesehatan diambil sumpahnya, Rabu (10/5/2023). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Sebanyak 640 lulusan dari 21 SMK Kesehatan se-DIY mengikuti prosesi sumpah bersama Asisten Tenaga Kesehatan se-DIY, Rabu (10/5/2023). Mereka merupakan lulusan SMK Kesehatan yang lolos uji sertifikasi kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Asnakes Indonesia dan LSP Komunitas Farmasi Indonesia.

Ketua Umum Organisasi Profesi Persatuan Asisten Tenaga Kesehatan Indonesia (PATKESINDO), Gunarmi, di sela wisuda di Hotel Prima SR mengungkapkan, peserta yang mengikuti sumpah ini memiliki kompetensi keahlian di bidang farmasi klinis dan komunitas, asisten keperawatan, dan teknik laboratorium medik.

"Sumpah bersama ini sebagai bagian dari aturan tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan nomor 80 tahun 2016 itu. Di mana lulusan lulusan sekolah SMK Kesehatan itu harus mengikuti uji kompetensi uji kompetensi," jelasnya.

Pengambilan sumpah atau janji ini, menurut Gunarmi, mereka lakukan kepada lulusan SMK supaya mereka memiliki satu beban moral bahwa dia adalah seorang profesi asisten tenaga kesehatan. Dengan demikian dalam melaksanakan kegiatan nanti, asnakes ini akan mempunyai rambu-rambu, etika dan dia akan selalu mengingat sumpahnya tersebut.

Pengambilan sumpah bersama ini diikuti oleh seluruh lulusan SMK Kesehatan kecuali yang tidak mengikuti uji kompetensi. Para peserta memang wajib dinyatakan kompeten dengan uji kompetensi.

"Kalau kompeten sehingga dia sudah layak bekerja bahkan mereka sudah banyak yang bekerja ke luar negeri ke Jepang ke Korea, jadi tidak hanya di Indonesia mereka sudah bisa bersaing untuk bekerja di luar negeri," paparnya.

Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY,  Agus Priyanto, mengatakan apapun yang terjadi baik dalam kondisi bencana ataupun biasa maka nakes bekerja untuk kemanusiaan.

Nakes bukan ditujukan untuk mengutamakan ekonomi tetapi adalah memperjuangkan kemanusiaan. "Ini yang membedakan dengan yang lain, tuntutan utamanya adalah kemanusiaan," tandasnya. (*)