PMI Siap Tanggap Darurat Bencana

PMI Siap Tanggap Darurat Bencana

KORANBERNAS.ID, JOGJA—Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, memastikan kesiapan tim reaksi cepat, merespon peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrem. Tim reaksi cepat disiagakan di semua kantor PMI kabupaten dan kota, sehingga sewaktu-waktu dapat cepat bergerak memberikan bantuan ke masyarakat.

Ketua PMI DIY, GBPH H. Prabukusumo S.Psi mengatakan, sebagaimana dirilis oleh BMGK, bahwa tanggal 8-12 Januari 2020 sebagian besar wilayah DIY berpotensi terjadi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta angin kencang.

“Kami telah mengaktifkan Posko PMI se-DIY, menyiapkan sarana prasarana penunjang untuk melakukan respons tanggap darurat terkait musim penghujan yang berpotensi cuaca ekstrem,” kata Prabu, disela-sela acara Musyawarah Kerja PMI DIY, Sabtu (11/1/2020).

Prabukusumo mengatakan, PMI menyiagakan personel terlatih untuk kesiapsiagaan, serta melakukan respons awal jika terjadi bencana. Di saat bersamaan, PMI juga meningkatkan  koordinasi, baik di internal maupun antar instansi dan lembaga terkait, serta pihak eksternal lainnya. 

“Semua ini untuk kecepatan respons tanggap darurat,” jelasnya.

Wakil Ketua Penanggulangan Bencana PMI DIY, Arif Rianto Budi Nugroho mengatakan, jumlah Relawan PMI DIY tercatat ada 8.001 orang untuk Palang Merah Remaja (PMR), 3.032 Korps Sukarela (KSR), 1.037 Tenaga Sukarela (TSR) dan Pendonor Darah sukarela sejumlah 29.720 orang.

Jumlah personel ini, ditunjang oleh sarana yang cukup memadai. Termasuk diantaranya tambahan armada ambulans sebanyak 7 unit di tahun 2019, serta 6 motor ambulans.

“Motor ambulans ini, merupakan ujung tombak tim reaksi cepat PMI. Pergerakan tim ini, akan selalu diikuti oleh unit mobil ambulans. Mereka sudah sangat terlatih, dan kita harapkan menjadi tim yang paling cepat hadir saat diperlukan. Termasuk dalam hal penanganan kebencanaan dan kegawatdaruratan,” imbuh Prabukusumo.

Tahun 2020 ini, PMI DIY kata Prabukusumo, masih akan fokus pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan meningkatkan kapasitas organisasi, pengembangan sumber daya, pembinaan relawan serta akuntabilitas publik pada pengelolaan keuangan.

“Pada tahun 2019 PMI DIY telah menyalurkan berbagai bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana, krisis kesehatan, kekeringan, angin kencang dan lainnya baik di wilayah DIY maupun di luar provinsi yang membutuhkan. Tercatat ada sekitar 52.784 orang penerima manfaat,” jelasnya.

PMI DIY juga telah menambah tujuh ambulans terdiri dari dua ambulans transportasi, satu ambulans gawat darurat serta enam ambulans motor. 

Ambulans-ambulans yang didukung oleh mitra itu tersebar di PMI DIY dan Kabupaten/Kota di DIY. 

“Kami telah berhasil menyusun enam puluh sembilan standar operasional prosedur sebagai petunjuk pelaksanaan teknis PMI se-DIY,” lanjut Prabukusumo. (yve)