Tim Peneliti Unsoed Mengkaji Agrowisata Kaligua
Prasetiyo 
KORANBERNAS.ID, PURWOKERTO -- Tim Peneliti Fundamental Universitas Jenderal Soedirman (TPF Unsoed) yang terdiri tiga dosen dibantu 10 mahasiswa dari S2 dan S1 Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed melakukan kajian revitalisasi di Agrowisata Kaligua, Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.
Ketiga dosen tersebut terdiri Dr Adhi Iman Sulaiman SIP M Si dan Dr Masrukin S Sos M Si, keduanya dari Fisip serta Dr Dindy Darmawati Putri SP MP dari Magister Agribisnis.
"Melalui kajian ini, akan dirumuskan model dan program pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Agrowisata berbasis Community Based Tourism (CBT) dan kearifan lokal. Harapanya, masyarakat sekitar dan pengelola dapat meningkatkan manajemen pariwisata yang lebih baik, menarik dan unik, termasuk inovasi produk lokal dari pascapenen holtikultura dan minuman teh, juga manajemen promosi dan pemasaran secara digital," ujar Adhi Iman Sulaiman, Ketua TPF Unsoed Unsoed, kepada koranbernas.id di kampus Fisip Unsoed Purwokerto, Rabu (12/7/2023).
TPF Unsoed selama dua hari Sabtu-Minggu (8-9/7/2023) melakukan kajian revitalisasi di agrowisata kebun teh Kaligua. Proses kajian dimulai dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 warga sekitar kebun teh yang menjadi pengelola, karyawan, pedagang dan petani.
Penyebaran kuesioner ini untuk mengidentifikasi permasalahan, kebutuhan dan potensi agrowisata Kaligua. TPF juga melakukan dialog dan diskusi dengan pemangku kepentingan agrowisata Kaligua, sambil observasi dan dokumentasi ke berbagai lokasi di sekitarnya.
Destinasi unggulan
Sesungguhnya, lanjut Adhi Iman, Agrowisata Kaligua bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak kalah menarik dibanding destinasi wisata modern seperti mal yang dibangun dari tembok beton dengan permainan ketangkasan dan spot foto menarik.
"Dengan tetap mengandalkan keaslian dan keindahan panorama alam yang ada, dan mengadopsi destinasi wisata modern, kami optimistis Kaligua menjadi destinasi wisata unggulan yang menarik. Di sinilah perlu adanya kajian revitalisasi yang cermat," ujar Adhi Iman. (*)
