Terdampak COVID-19, Guru di Mrebet Berbagi Sembako

Terdampak COVID-19, Guru di Mrebet Berbagi Sembako

KORANBERNAS.ID, PURBALINGGA--Para guru SD berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) bersertifikasi di Kecamatan Mrebet, Purbalingga mengumpulkan iuran untuk membeli paket sembako. Paket ini disumbangkan kepada 198 Guru Tidak Tetap (GTT), Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan penjaga sekolah di kecamatan itu. Pemberian sembako ini sebagai wujud kepedulian sosial di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir.

Pembagian sembako itu dilakukan secara simbolis , Selasa (5/5/2020), di SD Negeri 1 Magunegara, Kecamatan Mrebet, Purbalingga. Dalam hal ini, untuk menghindari  kerumunan massa sesuai protokol kesehatan untuk mengatasi penyebaran virus Corona, maka pembagian paket sembako disebar di empat gugus SD di wilayah Kecamatan Mrebet.

"Kami merasakan,  betapa beratnya menjadi guru dan tenaga kependidikan, khususnya GTT dan PTT , terutama di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Bahwa tugas pembelajaran harus tetap dilaksanakan secara daring dengan terus mengevaluasi dan bekerjasama dengan orang tua. Untuk itu, semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban bapak ibu semua," ujar Koordinator Wilayah Kecamatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mrebet, Amron Dikri S.Pd SD, M.Pd.  

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Korwilcam Dindukbud Mrebet, Sukarso, S.Pd melaporkan, dari 198 penerima paket sembako itu, terdiri 158 untuk GTT dan PTT, serta 40 untuk penjaga sekolah. Mereka tersebar di 40 SD dan di Kantor Koorwilcam Dindikbud Mrebet.

Untuk GTT dan PTT, setiap orang menerima paket seharga Rp 120 ribu, terdiri  5 kg beras, 1 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng  dan 10 bungkus mie instan. Sedangkan penjaga sekolah, setiap orang menerima  paket senilai Rp 90 ribu, terdiri 5 kg beras, 1 kg gula pasir, dan 2 liter minyak goreng . Total dana  untuk pembelian sembako itu sekitar Rp 23 juta.

"Dana itu kami kumpulkan dari iuran  guru-guru berstatus PNS yang bersertifikasi. Di Kecamatan Mrebet ini, ada 203 guru PNS bersertifikasi, setiap bulan iuran Rp 20.000 per orang," jelas Sukarso.

Selama ini, dana dari iuran itu digunakan untuk meningkatkan pengembangan profesi guru, diantaranya pelatihan penulisan artikel populer, pelatihan penulisan buku,  pelatihan penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan kegiatan sosial lainnya.

"Salah satu kegiatan  sosial yang dirasa pas di saat pandemi Covid-19 ini, yakni pembagian bantuan sembako bagi  GTT, PTT dan penjaga sekolah," ujar Sukarso.

Ide pembagian sembako ini, lanjut Sukarso, didukung penuh  oleh K3S Mrebet beserta seluruh pengurus dan anggotanya, Ketua Paguyuban Guru Sertifikasi beserta pengurusnya, dan para pengawas serta penilik di lingkungnan Koorwilcam Dindikbud Mrebet.  (yve)