Teknologi Matador Glass Meminimalisir Kecelakaan Kerja

Teknologi Matador Glass Meminimalisir Kecelakaan Kerja

KORANBERNAS.ID,SLEMAN - Di Indonesia jumlah angka kecelakaan kerja sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan melalui data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat pada tahun 2021 jumlah kecelakaan kerja di Indonesia, yaitu sebanyak 234.270 kasus. Jumlah tersebut naik 5,65% dari tahun sebelumnya yang sebesar 221.740 kasus.

Kecelakaan di tempat kerja dapat diminimalisir bila pekerja mematuhi dan mengikuti prosedur Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan baik. Namun, mematuhi dan mengikuti prosedur masih belum menjamin keselamatan pekerja saat dilapangan. Maka dari itu, perlu adanya peran teknologi canggih yang dapat memantau dan mengawasi pekerja di lapangan secara real-time.

Sebagai start-up yang berfokus pada pengembangan inovasi teknologi berbasis Internet of Things (IoT), Widya Matador memiliki ambisi untuk mengurangi angka kecelakaan kerja terutama pada industri. Maka dari itu, Widya Matador menciptakan sebuah teknologi yang dapat menunjang Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang bernama Matador Glass.

Matador Glass ini merupakan sebuah kacamata keselamatan pintar (smart safety glasses) dilengkapi fitur audio dan video streaming. Dengan alat ini pekerja dapat menayangkan dan mengkomunikasikan apa saja yang ada di depannya. Tidak hanya itu, teknologi ini juga dapat diakses atau dihubungkan melalui dashboard aplikasi ponsel atau web dashboard pada PC yang dapat memudahkan pemantauan behaviour pekerja.

“Pada lokasi proyek penggunaan Matador Glass memudahkan komunikasi dan koordinasi antara pekerja dan operator. Jadi dari sisi pekerja akan menjadi lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya karena koordinasinya pun mudah, sedangkan dari sisi operator bisa lebih mudah memberikan peringatan apabila terdapat indikasi bahaya yang mengancam keselamatan pekerja,” ujar Reza Sutrisno Marketing Lead Widya Matador dalam keterangan tertulisnya Minggu (4/12/2022).

Reza menambahkan, Menggunakan Widya Matador merupakan langkah preventif dan prediktif untuk pihak manajemen operasional. Dengan menggunakan alat ini pekerja bisa meminimalisir kesalahan saat bekerja. Operator bisa memantau secara langsung dan membuat catatan bagaimana pekerja mengoperasikan atau melakukan troubleshooting, dengan begitu perusahaan dapat meminimalisir kerusakan atau hal-hal yang tidak diinginkan.

"Selain itu, alat canggih ini juga memiliki fitur share screen yang mampu membagikan tayangan streaming ke serta conference room seperti Zoom, Google Meet, Jitsi Meet, dan lain-lain serta dilengkapi dengan fitur chat room," lanjutnya.

Fitur menarik lainnya pada Matador Glass yaitu kegiatan meeting yang dilakukan bisa diatur penjadwalannya untuk keperluan streaming kondisi pekerjaan, presentasi dan sebagainya. Lalu untuk hasil kualitas streaming yang dihasilkan mampu sebesar 720p, sedangkan kualitas hasil recording videonya sebesar 480p.

Reza menekankan bahwa Matador Glass dapat dijadikan standar Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk para pekerja. Alat ini harus dijadikan piranti keamanan kerja dengan mengetahui tayangan aktivitas pekerja secara real-time.

"Diharapkan melalui fitur yang dimiliki Matador Glass mampu mengurangi kasus-kasus kecelakaan kerja yang terjadi khususnya pada industri di Indonesia," kata dia.

Pada umumnya kacamata K3 hanya digunakan sebagai pelindung mata dan wajah, tetapi pada Matador Glass memiliki kegunaan jauh lebih dari itu. Nantinya sangat diharapkan bahwa teknologi ini dapat digunakan secara massal oleh para pelaku industri, seperti konstruksi, pendidikan, riset, manufaktur maupun kesehatan.(*)