Tak Digubris, Seniman Purworejo Pasang Replika Garuda

Tak Digubris, Seniman Purworejo Pasang Replika Garuda

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Sejumlah seniman Purworejo memasang replika Garuda Pancasila di kawasan Monumen Perjuangan Tentara Pelajar (TP) Purworejo, Minggu (14/2/2021) siang. Peletakan replika di bawah pilar dan patung anak sekolah dasar (SD) itu menjadi simbol kekecewaan masyarakat atas sikap pemerintah Kabupaten Purworejo yang tak kunjung menindaklanjuti rekomendasi DPRD Kabupaten Purworejo untuk mengembalikan patung Garuda ke posisi semula.

Puluhan Seniman memulai aksi dengan kirab replika Garuda Pancasila dari Bundaran Patung WR Soepratman Pantok Purworejo menggunakan 2 unit becak motor (Bentor) ke lokasi. Sepanjang perjalananan, sebagian seniman yang mencat tubuhnya itu melakukan orasi dan aksi teatrikal. Mereka juga sempat menyuarakan aspirasi di Alun-Alun, tepat depan Kantor Bupati Purworejo.

Tiba di Monumen perjuangan, teatrikal diiringi doa kembali dilakukan sebelum puncaknya yakni melakukan peletakan replika Garuda Pancasila. Aksi tersebut sebagai tindak lanjut petisi yang disampaikan Komunitas Masyarakat Peduli Purworejo (KMPP) kepada Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setyabudi dan Bupati Purworejo yang diwakili Asisten 3 Sekda Bidang Kesra, Pram Prasetya Achmad, Kamis (14/1/2021).

Petisi berisi tentang penolakan pencopotan patung Garuda Pancasila di Monumen Tentara Pelajar yang diganti dengan patung anak SD. Mereka meminta Pemkab Purworejo memasang kembali Patung Garuda di tempat semula.

DPRD Kabupaten Purworejo sebenarnya telah memberikan rekomendasi kepada Pemkab Purworejo agar Patung Garuda Pancasila dikembalikan ke tempat semula. Namun hingga kini Pemkab Purworejo belum melakukannya.

“Sebagai masyarakat, sebagai pegiat seni kami punya hak untuk menyuarakan aspirasi, mengekspresikan diri. Kami minta pemerintah daerah tidak tutup mata atas aspirasi dari berbagai elemen masyarakat yang telah sangat lama disampaikan. Bahkan, sudah sampai ke meja pimpinan dewan dan direkomendasikan agar segera mengembalikan patung garuda ke posisi yang lebih tinggi,” papar Haryanto Djee, salah satu seniman peserta aksi

Dimyati, peserta aksinya lainnya, menyebut aksi dilakukan oleh perwakilan masyarakat, khususnya pecinta seni sebagai bentuk kekecewaan atas sikap pemerintah yang terlalu lama menutup mata dan telinga atas berbagai persoalan yang telah menimbulkan polemik besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir. Terlebih, penurunan lambang Garuda Pancasila di pilar Monomen Perjuangan TP  telah mendapat penolakan secara resmi melalui Petisi dari Komunitas Masyarakat Peduli Purworejo (KMPP) yang didukung berbagai elemen lain, seperti Dewan Kesenian Purworejo (DKP), DHC ’45, dan para legiun veteran.

“Pertama, kami mendesak agar Pemkab segera menindaklanjuti rekomendasi DPRD untuk menurunkan patung anak SD dan mengembalikan patung Garuda Pancasila ke posisi semula,” paparnya.

Melalui aksi kali ini, lanjutnya, para seniman juga ingin menegaskan kembali bahwa sikap Pemkab yang menurunkan Garuda Pancasila bertentangan dengan ideologi bangsa. Diharapkan, pihak-pihak terkait, seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga dapat turut ambil sikap.

“Petisi juga sudah kami tembuskan secara resmi ke BPIP,” tegasnya.

Dimyati mengungkapkan bahwa proses renovasi Monumen Perjuangan TP yang tidak transprans sejak tahun 2017 tersebut, sarat persoalan anggaran alias ada indikasi korupsi. Karena itu, para seniman mendesak agar pihak penegak hukum dapat melakukan audit atau pengusutan.

“Jika memang tidak ada masalah, coba diaudit dan hasilnya sampaikan kepada publik. Kami, rakyat memiliki hak untuk mempertanyakan penggunaan anggaran karena pembangunan-pembangunan pemerintah juga menggunakan uang rakyat,” tandasnya.(*)