Sumonar 2020 Gigih Berkreasi Tak Terbatasi Pandemi

Sumonar 2020 Gigih Berkreasi Tak Terbatasi Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Festival seni cahaya SUMONAR 2020 telah terlaksana pada 5 hingga 13 Agustus 2020. Konsep baru dunia pertunjukan ini tak disangka berhasil menarik minat ribuan pengunjung dalam setiap hari pertunjukannya. Kamis (13/8/2020) malam, SUMONAR 2020 yang mengusung tema “Mantra Lumina” tersebut resmi tutup dengan penuh suka cita, sama seperti ketika pertama kali gelaran ini dihelat tanpa pandemi.

Board of General Affairs SUMONAR 2020, Setyo Harwanto menyebutkan, perubahan format festival yang tadinya on ground menjadi online merupakan sesuatu yang sangat berat untuk dicoba. Namun setelah semuanya berlangsung, perasaan pesimis yang pada saat sebelumnya terjadi akhirnya berubah seketika menjadi rasa optimis yang sangat besar.

Rasa optimis yang sangat besar itu bisa terwujud salah satunya berkat apresiasi dan jumlah kunjungan di luar dugaan. Pada saat sebelumnya, pihaknya hanya menargetkan 300 hingga 500 pengunjung dalam setiap harinya. Akan tetapi yang terjadi justru di luar dugaan.

"Setidaknya ada lebih dari 1.000 pengunjung perhari, baik domestik maupun mancanegara yang mengakses website
sumonarfest.com untuk menyaksikan beragam program menarik yang ada dalam festival ini," lanjutnya.

“Platform ini telah terbukti cukup efektif mempertemukan banyak kesempatan berkreasi dan mengapresiasi. Selain banyak permintaan untuk diperpanjang waktu penyelenggaraan, SUMONAR dalam platform digital harus segera melakukan pengembangan, supaya dapat membawa manfaat lebih banyak dan lebih luas,” ungkapnya.

Salah satu pengunjung sumonarfest, Abdira Kal menuturkan, baginya Sumonar adalah sebuah peristiwa seni dan teknologi yang ajaib bisa terjadi dengan sangat baik. Sebagai sebuah festival, Sumonar telah berhasil menabrak semua keterbatasan yang sedang terjadi saat ini.

"Hal tersebut telah menjadi sebuah bukti nyata bahwa tidak ada yang benar-benar terbatas di dalam sebuah keterbatasan," lanjutnya.

Bagi saya lanjut Abdira, sebagai seorang awam untuk karya-karya seni cahaya, festival ini sungguh sangat menarik untuk disimak. Tidak hanya menjadi media untuk mengenal sebuah karya seni, namun juga menjadi ajang di mana pengunjung seperti saya bisa belajar banyak hal dari pesan yang ingin disampaikan oleh para senimannya.

"Hal luar biasa yang patut diapresiasi dalam adalah di mana penyelenggara dan para seniman yang terlibat adalah bagaimana mereka bisa menabrak batas dari sebuah keterbatasan menjadi bentuk nyata yang sangat positif,” jelas Abdira.

Sementara Artistic Director SUMONAR 2020, Roby Setiawan melanjutkan, bagi penyelenggara sendiri festival ini telah menjadi sebuah momen dan ruang yang sangat spesial sebagai sebuah pengalaman. Sebab, di tengah situasi yang tidak menentu seperti saat ini, seluruh pihak yang terlibat dapat menjalankan festival bersama-sama dengan semangat yang sangat besar. Dan ini baginya belum tentu bisa terjadi di tempat lain.

“Ini adalah kali pertama kami berkoordinasi untuk mengadirkan sebuah acara festival seni dengan alih media. Sebuah tantangan bagi kami dan seniman yang terlibat untuk dapat menghadirkan karya yang mampu berbicara melalui bentuk virtual,” lanjutnya.

Sebuah Tantangan

Direktur Utama Citraweb Grup, Valens Riyadi selaku mitra dan sponsor dalam SUMONAR 2020 menjelaskan, festival ini baginya merupakan perhelatan yang sangat menantang untuk dilakukan, terutama dari sisi teknologi. Banyak sekali berbagai tantangan teknis baru yang harus bisa sama-sama lakukan, agar seluruh program yang ada bisa berjalan dengan baik. Salah satunya adalah ketika pihaknya memfasilitasi jalur live streaming 4K ke platform streaming Youtube.

Selain itu lanjutnya, SUMONAR 2020 adalah sebuah upaya baik untuk mencari jalan baru bagaimana cara menyelenggarakan sebuah sajian festival di tengah Pandemi yang sedang terjadi saat ini. Setelah melihat perhelatannya sejak 5 hingga 13 Agustus 2020, secara teknis Sumonar telah berhasil untuk tetap menampilkan karya dengan cara baru, tanpa mengurangi bobot sedikitpun.

“Kami senang bisa memfasilitasi berbagai komunitas yang membutuhkan support kami, baik secara teknis maupun tempat. Di sini kami pun jadi belajar banyak hal baru yang mampu menambah pengalaman kami dari berbagai sisi, baik secara pengelolaan event, teknis streaming maupun teknis video mapping,” tegasnya.

Valens berharap, semoga ke depannya SUMONAR bisa lebih berkembang dari hari ini, yang nantinya mampu melakukan proses berkarya yang lebih out of the box dan bisa dinikmati oleh lebih banyak khalayak. Dan ke depannya, pihaknya akan selalu siap mendukung demi pengembangan dunia seni dan teknologi di Indonesia.

Bersama penampilan Dubyouth dan massive visual dari AVJI – Anugrah Dwitya, Isha Hening, SWibowoJ, Artwrk, Mazs Chief, Adiblak & Kongfoo Motion, dan juga visual art oleh ENJI SEKAR X SAMASTHRA X ISMOYO ADHI SUMONAR 2020 telah resmi ditutup.(yve)