Sugeng Rawuh, Sejarah Kunjungan Pertama Presiden Prabowo ke Yogyakarta

Momen bersejarah ini menandai babak baru dalam rangkaian persiapan kepemimpinan nasional.

Sugeng Rawuh, Sejarah Kunjungan Pertama Presiden Prabowo ke Yogyakarta
Presiden Prabowo Subianto di Bandara Adisutjipto Yogyakarta disambut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. (istimewa)
Sugeng Rawuh, Sejarah Kunjungan Pertama Presiden Prabowo ke Yogyakarta

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Di bawah mentari senja di garis cakrawala Yogyakarta, Maung Garuda – mobil kepresidenan buatan anak bangsa – meluncur anggun membawa Presiden RI Prabowo Subianto dari Lanud Adisutjipto menuju Akademi Militer Magelang, Kamis (24/10/2024).

Pemandangan ini bukan sekadar prosesi protokoler biasa, melainkan perpaduan sempurna antara kecanggihan teknologi modern dan kehangatan Yogyakarta yang kental.

Sugeng Rawuh, kalimat sederhana namun sarat makna ini terbentang di berbagai sudut kota, menyambut para pemimpin negeri dengan keramahan khas Yogyakarta.

Banner-banner ini seolah menjadi jembatan penghubung antara modernitas kepemimpinan dan akar budaya yang tak lekang oleh waktu.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, sosok yang menjadi simbol harmoni antara tradisi dan kepemimpinan modern, hadir langsung menyambut rombongan presiden bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).

MV3 Garuda Limousine yang membawa Presiden Prabowo usai mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. (istimewa)

Momen bersejarah kunjungan pertama Presiden Prabowo ke Yogyakarta ini menandai babak baru dalam rangkaian persiapan kepemimpinan nasional, di mana para pemimpin negeri akan menghabiskan tiga hari ke depan dalam pembekalan program kerja kabinet di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang.

"Kami ingin memastikan setiap detail sempurna," ujar Beny Suharsono, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, saat ditanyai wartawan sembari mengamati kesibukan persiapan di sekitar bandara.

Baginya, momen kunjungan Presiden ini bukan sekadar rutinitas protokoler, melainkan kesempatan untuk menunjukkan kekhasan Yogyakarta dalam melayani tamu-tamu negara.

Di balik kemacetan yang diatur sedemikian rupa dan parkir khusus yang disiapkan dengan teliti, tersimpan filosofi mendalam tentang bagaimana sebuah kota istimewa menyambut pemimpinnya.

MV3 Garuda Limousine yang membawa Presiden Prabowo bukan sekadar kendaraan, melainkan simbol kebangkitan industri otomotif dalam negeri, bukti nyata bahwa Indonesia mampu menciptakan keunggulan.

Kesederhanaan

Pemandangan rombongan kendaraan presiden yang bergerak melewati jalan-jalan Yogyakarta menciptakan mozaik unik antara kemegahan protokol kenegaraan dan kesederhanaan kehidupan kota pelajar.

Para menteri yang sebelumnya telah bergabung dalam pembekalan pun disambut dengan kehangatan yang sama, menunjukkan bahwa di kota ini, kesetaraan dan penghormatan berjalan beriringan.

"Kami akan memberikan penghormatan dan penghargaan kepada Presiden dan tamu-tamu penting yang hadir," tambah Beny, menegaskan komitmen Yogyakarta menjaga marwah sebuah kunjungan kenegaraan.

Pemerintah Kabupaten Sleman pun turut ambil bagian dalam menciptakan atmosfer penyambutan yang meriah namun tetap elegan.

Saat matahari mulai condong ke barat, perjalanan menuju Akademi Militer Magelang menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan yang akan menentukan arah pembangunan bangsa.

Fondasi kokoh

Tiga hari ke depan, kompleks Akademi Militer akan menjadi saksi bagaimana para pemimpin negeri mematangkan visi dan misi mereka, mempererat ikatan tim, dan membangun fondasi kerja sama yang kokoh.

Sementara itu, Yogyakarta akan terus menebarkan pesonanya, membuktikan bahwa kehangatan tradisional dan efisiensi modern dapat berjalan selaras dalam sebuah protokol kenegaraan. (*)