Staycation, Cara Memulihkan Pariwisata Pasca-pandemi dengan LDR

Staycation, Cara Memulihkan Pariwisata Pasca-pandemi dengan LDR

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pemandangan tak biasa terlihat di Swiss-Belboutique Yogyakarta, Jumat (4/12/2020). Serombongan tamu asal Temanggung, Jateng berbondong-bondong antre di lift menuju kamar di lantai atas.

Melihat ada handsanitizer dan tisu yang disediakan pihak hotel di depan lift, para tamu langsung mencuci tangannya dengan cairan itu usai memencet tombol sebelum masuk lift.

Sembari ikut naik lift ke lantai 7, koranbernas.id yang ikut menjajal program Staycation Tiket.com bertanya alasan sepasang suami istri yang juga menginap di hotel berlantai 10 tersebut. Keduanya sengaja memilih hotel tersebut karena menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

“Sudah beberapa kali ke sini, Mbak, selain nyaman, hotel ini juga menerapkan protokol, jadi kami merasa aman untuk menginap. Apalagi sebelum ke sini, kami juga rapid,” ujarnya.

Bagi mereka, keamanan dan kesehatan menjadi yang nomor satu di masa pandemi Covid-19 ini. Karenanya saat mereka keluar kota pasti memilih hotel yang menerapkan prokes dengan ketat.

General Manager Swiss-Belboutique Hotel Yogyakarta, Erny Kusmastuti, mengungkapkan hotel bintang 4 yang punya 122 kamar tersebut memang cukup ketat menerapkan prokes selama pandemi ini. Penambahan fasilitas sesuai prokes Covid-19 dilakukan demi keamanan dan kesehatan para tamu maupun karyawan hotel tersebut.

“Kalau kita hanya memikirkan tamu tapi karyawan sakit kan sama saja jadi masalah. Karenanya kami memastikan kesehatan para tamu dan karyawan kami selama di hotel,” ujarnya.

Selain bilik disinfektan, tempat cuci tangan, handsanitizer di pintu masuk, hotel tersebut juga mensterilkan kamar dan ruang pertemuan sebelum digunakan dua jam sebelumnya. Kapasitas ruang pertemuan pun dibatasi 50 persen selama pandemi ini.

Bahkan hotel tersebut menyediakan fasilitas ruang isolasi bagi karyawan maupun tamu yang merasa sakit untuk mengantisipasi penyebaran virus. Sedangkan untuk memastikan kesehatan karyawan, pihak hotel setiap dua minggu sekali dilakukan rapid test.

“Meski biaya operasional untuk kesehatan cukup tinggi saat ini dibandingkan promosi, kami mengutamakan kesehatan semua pihak,” ujarnya.

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa, mngungkapkan pihaknya optimistis akan pertumbuhan positif sektor dan sub-sektor industri pariwisata nasional pada kuarter keempat 2020 hingga tahun 2021.

Karenanya perusahaan Online Travel Agency (OTA) tersebut siap menjadi yang pertama mendukung kebangkitan industri pariwisata, termasuk di DIY.

Tiket.com menyediakan fitur tiketCLEAN untuk memberikan masyarakat rasa aman dan nyaman saat berlibur bersama lebih dari 8.000 partner berlabel tiketCLEAN. Di Yogyakarta, terdapat lebih dari 460 mitra hotel yang sudah memperoleh label tiketCLEAN, termasuk Swiss-Belboutique Hotel Yogyakarta.

“Kami berkomitmen penuh untuk bahu membahu dalam memulihkan industri pariwisata Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah,” jelasnya.

Sebagai bentuk inovasi dan dukungan kepada pemerintah dan industri pariwisata Indonesia, tiket.com menghadirkan kampanye Liburan Dekat Rumah (LDR) dan jajaran fitur yang relevan dalam mengakomodir pelanggan dalam berpergian dan berwisata di masa pandemi agar pelanggan dapat berlibur dengan rasa aman dan nyaman, salah satunya adalah tiketCLEAN.

Program LDR ini merupakan salah satu upaya dan dukungan dari tiket.com untuk memulihkan pariwisata domestik terdampak pandemi Covid-19. Selain itu tiket.com mengajak masyarakat untuk lebih bangga menjadi turis di dalam negeri, khususnya di DIY.

Apalagi DIY memiliki daya tarik wisata budaya dan alam yang penuh warna dan bernilai. Dengan komitmen tinggi khususnya dari pemerintah daerah, dukungan industri pariwisata untuk menerima wisatawan pun semakin gencar dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Sebagai OTA pioner di Indonesia, tiket.com siap menjadi yang pertama dalam berkolaborasi untuk menghidupkan kembali industri pariwisata serta menggerakkan roda ekonomi nasional. tiket.com yakin dan optimistis pariwisata Indonesia akan terus menunjukkan tren positif,” ujar Gaery.

Sejak pemberlakuan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Mei lalu, tiket.com sudah merasakan pemulihan dalam lini bisnis tiket pesawat dan reservasi hotel.

Penjualan tiket penerbangan dan reservasi kamar hotel di tiket.com di Q3 2020 mengalami kenaikan tiga kali lipat dibandingkan dengan Q2 2020. Permintaan refund dan reschedule di tiket.com juga turun secara signifikan hingga 78 persen di Q3 2020.

“Berdasarkan data dan tren yang terlihat pada Q3 2020, tiket.com semakin optimistis pada Q4 2020 hingga 2021, sektor penerbangan dan perhotelan dalam industri pariwisata Indonesia akan mengalami kebangkitan,” harapnya. (*)