Sleman Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik

Sleman Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik

KORANBERNAS.ID--Pemerintah Kabupaten Sleman menerima Anugrah Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Badan Publik DIY tahun 2019 dari Komisi Keterbukaan Informasi DIY, bertempat di Hotel Tara Yogyakarta, Sabtu (28/9/2019).

Penyerahan diberikan oleh Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X kepada Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun didampingi oleh Ketua Komisi Informasi DIY dan Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat.

Pemkab Sleman menerima penghargaan kategori Apresiasi dalam Inovasi Implementasi Keterbukaan Informasi Publik. Selain itu beberarapa Badan Publik di Kabupaten Sleman juga menerima Penghargaan Keterbukaan Informasi.

Diantaranya, Pejabat Pengelola Informasi Publik (PPID) Kabupaten Sleman meraih terbaik ketiga pada kategori PPID Utama se-DIY, DPRD Sleman terbaik Pertama pada Kategori Lembaga Legislatif, BKPP Sleman meraih terbaik kedua pada kategori OPD se-DIY, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Sleman meraih terbaik kelima pada kategori OPD se-DIY, Kecematan Depok meraih terbaik pertama pada Kategori Kecamatan se-DIY, dan BPR Bank Sleman menerima terbaik pertama pada Kategori BUMD terbaik se-DIY.

Sri Muslimatun mengatakan, penghargaan tersebut diraih berkat hasil kerja seluruh pihak terkait. Penghargaan tersebut juga menjadi salah satu upaya Pemkab Sleman untuk mendekatkan diri pada masyarakat dengan keterbukaan informasi.

Ia mengungkapkan, pemerintah wajib menyediakan segala informasi yang dibutuhkan masyarakat.

“Dengan transfaransi penyelenggaran negara dapat diawasi oleh publik sehingga kinerja pemerintahan dapat semakin dipertanggung jawabkan,” katanya.

Wabup berharap, agar keterbukaan informasi di masyarakat dapat semakin meningkatkan pemahaman, kepedulian sekaligus mendorong komitmen pemerintah guna mendukung terwujudnya pemerintahan yang terbuka dan masyarakat yang partisipatif.

Ketua Komisi Informasi DIY, Hazwan Iskandar Jaya menjelaskan, penilaian penganugerahan tersebut dilakukan oleh Balai Pengembangan SDM dan Penelitian (BPSDMP), dan bekerjasama dengan Universitas Aisiyah (Unisa) Yogyakarta.

Indikatornya, meliputi penyebaran kuesioner, pencermatan website badan publik, visitasi, uji akses oleh para mahasiswa Unisa, dan presentasi oleh badan publik di hadapan tim penilai. (SM)