Sleman Kembali Kukuhkan Destana Selomartani

Sleman Kembali Kukuhkan Destana Selomartani

KORANBERNAS.ID-- Pemerintah Kabupaten Sleman kembali mengukuhkan Desa Tangguh Bencana (Destana). Kali ini, pengukuhan dilakukan kepada Desa Selomartani Kecamatan Kalasan bertempat di Lapangan Desa Selomartani, Senin (23/9/2019).

Pengukuhan ditandai dengan pemberian Surat Keputusan (SK) kepada 30 orang anggota tim Desatana Desa Selomartani yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.
Pengukuhan Desa Selomartani sebagai Desa Tangguh Bencana ini diawali dengan pelaksanaan gladi lapang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman bersama dengan tim Desa Tangguh Bencana dan sejumlah masyarakat.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta warga masyarakat khususnya, kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana. Selain itu, juga meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pihak Pemerintah Daerah, warga sekolah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainya,” jelas Joko Supriyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman.

Lebih lanjut, Joko Supriyatno menuturkan bahwa sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengukuhkan sebanyak 53 Desa sebagai Desatana yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sleman. Sedangkan pada tahun 2019 ini, BPBD Sleman mentargetkan pengukuhan Destana sebanyak 55 Desa.

Sementara Wakil Bupati, Sri Muslimatun yang hadir sekaligus mengukuhkan secara langsung tim Destana Desa Selomartani menyampaikan bahwa dalam menyikapi kejadian bencana, pada saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman tidak hanya bertindak responsif, akan tetapi juga mengupayakan tindakan preventif yaitu pengelolaan risiko bencana.

“Antisipasi dini dalam bentuk gerakan penanggulangan bencana menjadi arti penting tersendiri bagi kita. Sebab, berbicara bencana tentu kita tidak bisa luput darinya dan di lain sisi kita juga tidak berharap bencana itu datang dalam kehidupan kita. Maka dari itu kegiatan ini harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan sistematis,” katanya.

Sri Muslimatun menilai, perencanaan yang matang dan sistematis tersebut juga perlu diimbangi dengan sistem yang integral dan strategi yang tepat waktu agar implementasi gladi lapang yang dilakukan tim tim destana ini dapat melahitkan output yang optimal. (yve)