Siswa Dipantau Sampai Rumah

Siswa Dipantau Sampai Rumah

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Rencana uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Kebumen Jawa Tengah disertai penerapan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan para siswa peserta uji coba itu dipantau mulai dari berangkat ke sekolah hingga sampai rumah.

Namun demikian, pelaksanaan uji coba tergantung izin Bupati Kebumen yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kebumen.

Kepala SMAN 1 Kebumen Drs Rahmat Priyono MPd pada sosialisasi Rencana Uji coba PTM, Kamis (19/11/2020) mengatakan, standar operasional prosedur (SOP) PTM semua jenis  kegiatan siswa sudah disusun sedemikian rupa dengan tujuan mencegah penularan virus Corona.

“Siswa yang ikut PTM, berangkat dan pulang sekolah tidak boleh menggunakan angkutan umum,” kata Rahmat Priyono.

Ke sekolah mereka boleh naik motor atau sepeda, diantar keluarga serumah maupun jalan kaki, bagi yang rumahnya dekat sekolah. Guna memantau sarana transportasi, sekolah menyiapkan tiga pintu masuk sehingga memudahkan pengawasan.

Pelaksanaan protokol kesehatan dimulai ketika siswa masuk pintu gerbang sekolah, dicek suhu badannya dengan thermo meter. Jika ada siswa suhunya lebih dari 37,3 derajat celcius tidak dibolehkan mengikuti PTM.

Siswa wajib memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jaga jarak tempat duduk siswa dan parkir motor sudah diatur. Jumlah siswa per kelas dibatasi 12 orang.

Guna mencegah kerumunan tidak ada waktu istirahat dan tidak ada kantin sekolah. Setelah proses belajar mengajar selesai, sekolah memantau sarana transportasi yang digunakan siswa. “Sesampainya di rumah siswa wajib mengirim foto di rumah,” kata Rahmat.

Pemetaan kesehatan siswa dan keluarga dekatnya juga menjadi bagian dari SOP PTM. Siswa yang memiliki riwayat penyakit bawaan atau comorbid tidak dibolehkan mengikuti PTM. Mereka tetap menjalani pembelajaran daring di rumah.

“Lima pekan uji coba hanya diikuti 72 siswa, enam kelas,” kata Rahmat Priyono. Siswa harus mendapatkan izin orang tua. Jika lima pekan uji coba semua peserta PTM sehat, jumlah peserta PTM secara bertahap ditambah.

Menurut dia, izin dari Bupati Kebumen menjadi dasar penyelenggaraan uji coba PTM. “Meski gubernur membolehkan, jika Bupati Kebumen tidak mengizinkan, uji coba belum dilaksanakan,” tambah Rahmat.

Sekolah memperhatikan sejumlah masukan dari berbagai pihak, apakah siswa  berseragam atau tidak, apakah guru rapid test dahulu serta umur guru paling tua 50 tahun yang dibolehkan mengajar pada uji coba PTM. “Masukan dari Ibu-Bapak menjadi tambahan SOP uji coba,” ungkapnya.

Sosialisasi kali ini mengundang Satgas Penanganan Covid-19 Kebumen, Dinas Kesehatan, PGRI, Muspimcam Kebumen, Dewan Pendidikan Kebumen serta komite sekolah. (*)