Sistem Pertanahan Berkontribusi bagi Kemajuan Bangsa

Sistem Pertanahan Berkontribusi bagi Kemajuan Bangsa

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN), Raja Juli Antoni, menyatakan sistem pertanahan nasional yang lebih baik akan memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.

Karenanya, berbagai stakeholder, termasuk perguruan tinggi di bidang pertanahan diharapkan mengorbankan jiwa raga demi untuk kebaikan sistem pertanahan nasional.

Hal ini disampaikan Raja saat menghadiri apel besar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (Kapti-Agraria) di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta, Sabtu (25/2/2023).

“Upacara hari ini menyimpulkan atau secara simbolik ingin mengatakan kepada keluarga Kapti-Agraria, alumni, mahasiswa STPN, maupun publik. Kami siap mengorbankan jiwa raga untuk kebaikan sistem pertanahan nasional," paparnya.

Untuk bisa meningkatkan sistem pertanahan, Kapti-Agraria serta sivitas akademika STPN diminta ikut berperan menjaga kualitas alumni sebagai perkaderan pemimpin insan pertanahan. Apalagi STPN adalah lumbung kader insan pertanahan di Indonesia.

"Banyak dari alumninya bahkan bekerja di BPN, yang berkontribusi dalam rekaman peradaban pertanahan," tandasnya.

Raja menambahkan, selain menjadi bagian dari peradaban, insan pertanahan di Kapti-Agraria merupakan jembatan komunikasi bagi penyebaran informasi terkait kebijakan pertanahan dan tata ruang kepada pihak eksternal dan internal.

Program yang dirancang Presiden dan dilaksanakan Menteri akan diterjemahkan pada pekerjaan kita dalam setiap layanan pertanahan. STPN berperan sangat strategis dalam melahirkan tokoh-tokoh yang baru dan Kapti-Agraria. "STPN diminta membantu menyiapkan pengkaderan itu," jelasnya.

Rakernas kali ini berlangsung selama dua hari sejak Jumat (24/2/2023). Kegiatan dihadiri ribuan alumni STPN Yogyakarta. Kapti-Agraria juga meluncurkan 14 buku yang ditulis oleh para alumni yang membahas mulai dari pendaftaran tanah sampai pemberantasan mafia tanah.

"Apa yang dibahas di dalam karya tersebut semakin memperkaya keilmuan dengan harapan semakin berkontribusi dalam perbaikan layanan pertanahan," ungkapnya. (*)