MTsN 5 Bantul Menggelar Uji Publik Kurikulum Pandemi
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Bantul melakukan uji publik kurikulum dengan menghadirkan nara sumber nasional, Sabtu (21/8/2021). Uji publik ini merupakan tahap lanjutan setelah sepekan sebelumnya melewati tahap review.
Dalam uji publik hari ini dilakukan secara offline terbatas dan secara virtual. Untuk offline terbatas dihadiri oleh Kepala Madrasah Drs. Tavif Raharja, kepala TU, waka dan beberapa guru di laboraturium IPA madrasah yang berlokasi di Jalan Parangtritis KM 19, Jamprit, Panjangrejo, Pundong tersebut.
Kegiatan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dimana semua peserta mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir saat memasuki ruangan serta menjaga jarak satu dengan lainnya.
Sedangkan narasumber Dr Titik Sunarti Widyaningsih, perwakilan Kemenag Bantul, pengawas madrasah, pengawas komite, ketua komite, orangtua wali siswa, siswa dan beberapa guru, mengikuti secara virtual dengan aplikasi Google Meet.
“Kebijakan ini diambil oleh kepala madrasah setelah terbitnya surat edaran dari Kantor Kementerian Agama Kabupetan Bantul yang mengatur tentang penyelenggaraan kegiatan di madrasah secara terbatas dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bantul,” kata Yuli Marheni S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas, dalam rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id, Sabtu (21/8/2021) sore.
Sedangkan Tavif dalam sambutannya menyatakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) termasuk salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada satuan pendidikan untuk menyusun, mengembangkan , melaksanakan sesuai potensi, tuntutan, dan kebutuhan masing-masing.
“Pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah, komite madrasah serta dewan pendidikan untuk menciptakan kemandirian guru dan secara khusus meningkatkan mutu pendidikan. Moderasi beragama, penguatan pendidikan karakter dan merdeka melajar menjadi salah satu isi pokok dari pengembangan kurikulum,” terang Tavif.
Titik Sunarti dalam kesempatan itu mengatakan, kurikulum adalah roh dari kegiatan pembelajaran. “Penyusunan kurikulum menjadi hal yang penting dan tidak bisa dielakkan. Akan tetapi sebelum dilakukan penyusunan dan pengembangan, haruslah dilakukan analisis konteks lingkungan dan madrasah,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Pandak tersebut.
Dalam reviewnya, Titik Sunarti menyatakan kondisi saat ini bukan berada masa darurat atau masa peralihan. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah satu kurikulum saja yaitu kurikulum pandemi sehingga tidak perlu disusun suplemen kurikulum terkait kondisi darurat. Selain itu perlu diperhatikan sistematika penulisan dan dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan kurikulum.
Ahmad Musyadad M.Si, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Bantul, yang juga hadir secara virtual berpesan terkait masih situasi pandemi maka sebagai ASN harus bisa memberi contoh tetap tertib melaksanakan prokes 5M+1D di mana pun berada. Terkait kurikulum madrasah harus berinovasi mengikuti perkembangan zaman serta menjaga kepercayaan masyarakat akan tingginya animo masuk adrasah akhir–akhir ini.
“Madrasah menjadi benteng moral siswa yang harus bersemangat berprestasi dalam melayani masyarakat. Saya memberikan usulan untuk mengubah narasi di dalam visi. Yang dimasak di sini kan siswanya, sehingga visi seharusnya tentang siswa, bukan madrasah,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Pengawas Madrasah Drs H Mugiyanta M.Si pun memberikan usulan dengan mengubah sedikit narasi visi MTsN 5 Bantul dengan menambahkan narasi menyenangkan. Hal ini dilakukan agar peserta didik mempunyai kesenangan untuk belajar. Mugiyanta menyampaikan bahwa penyusunan kurikulum madrasah harus disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada saat ini.
“Faktor lingkungan, faktor sekolah, mempengaruhi pengembangan kurikulum. Selain itu, penyusunan kurikulum harus mengikuti sistematika yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama,” katanya.
Sedangkan Waka kurikulum MTs N 5 Bantul, R Moh Hani Saputro S.Pd,I, merasa lega dengan terlaksananya uji publik ini. Besar harapan kepada stakeholder madrasah untuk bergandeng tangan maju meraih prestasi. (*)