Sidang Tanwir Muhammadiyah Tahun Ini Istimewa
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pertama kalinya sejak berdiri tahun
1912, Muhammadiyah akan menggelar sidang tanwir secara daring atau virtual pada Minggu 19 Juli 2020.
Pada sidang
tanwir ini akan dibahas dua isu utama yaitu pemunduran penyelenggaraan muktamar
serta langkah strategis Muhammadiyah beradaptasi dengan pandemi Corona Virus
Disease atau Covid-19.
“Sidang
tanwir ini cukup istimewa. Pertama, karena berada di saat pandemi, sehingga
sidangnya tidak bisa dilakukan secara normal. Kedua, karena tidak bisa
dilakukan secara normal, maka ini merupakan sidang tanwir Muhammadiyah yang
pertama kali diselenggarakan secara online,â€
ucap Agung Danarto, Sekretaris PP Muhammadiyah.
Kepada
sejumlah media, Jumat (17/7/2020) di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta,
dia menjelaskan lewat sidang tanwir ini PP Muhammadiyah akan melakukan
konsolidasi demi mengambil kebijakan yang tepat dalam penanganan wabah Corona
di Indonesia.
“Pada tanwir
kali ini, Muhammadiyah mengajak seluruh warga Muhammadiyah dan masyarakat
Indonesia untuk kita bisa beradaptasi dengan pandemi Covid yang selama ini
belum berakhir dan perkembangannya semakin tinggi. Kita tidak tahu kapan akan
berakhir,†ucap dia.
Peserta
sidang tanwir virtual kali ini sama seperti sidang tanwir edisi sebelumnya
yaitu pengurus PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah serta badan organisasi otonom
(ortom). Perwakilan PP Muhammadiyah di luar negeri akan turut ambil bagian.
“Muhammadiyah
akan melakukan konsolidasi seluruh elemen Muhammadiyah agar melakukan adaptasi terhadap pandemi
Covid ini dan sekaligus memberikan solusi untuk negeri,†kata Agung Danarto.
Ketua Umum
PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir meminta seluruh entitas bangsa Indonesia
tak memandang remeh wabah yang tengah melanda seluruh dunia itu.
“Jangan
mencoba kita meletakkan kasus ini menjadi ringan-ringan saja. Apalagi memandang
orang Indonesia biasa meninggal karena flu dan lain sebagainya. Pandangan
seperti ini kalau berkembang bertentangan dengan prinsip keagamaan dan
ketuhanan, bahkan bertentangan dengan prinsip menyelamatkan nyawa,†tandasnya.
Sidang
tanwir yang dilaksanakan selama satu hari secara virtual akan mengangkat tema Hadapi Covid-19 dan Dampaknya : Beri Solusi
untuk Negeri. Muhammadiyah sendiri cukup berani mengambil sikap pelaksanaan
Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang rencananya digelar di Solo pada bulan Juli
ini.
Untuk
penanganan pandemi Corona, terhitung sejak 5 Maret silam, ormas Islam
Muhammadiyah telah lebih empat bulan berkhidmat dalam penanganan dan pencegahan
dampak virus Corona di Indonesia.
Berdasarkan
survei Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP), Muhammadiyah bahkan
dinobatkan sebagai ormas paling peduli dalam urusan penanganan Covid-19.
Muhammadiyah juga telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 182 miliar lebih dan menyasar lebih dari 3,3 juta jiwa warga penerima manfaat yang terdampak Corona. (sol)