Seniman Membangun Desa

Seniman Membangun Desa

PEMERINTAH Daerah Istimewa Yogyakarta terus membina desa wisata yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa wisata dipandang menjadi sarana pemberdayaan masyarakat dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat. Eksistensi desa wisata memberikan peluang kepada masyarakat untuk terlibat  pengelolaannya, sehingga memperoleh manfaat ekonomi. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan desa wisata dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Pada akhir tahun 2021, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 141 Desa Wisata. Data tersebut dapat diakses melalui laman Badan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/). Jika jumlah desa tersebut terus dibina, maka dapat mensejahterakan masyarakat yang ada di 141 desa. Pembinaan tersebut dilakukan agar desa wisata semakin memiliki nilai jual dan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi desa wisata tersebut. Dengan peningkatan jumlah pengunjung desa wisata, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di desa wisata.

Kolaborasi Perguruan Tinggi

Untuk efektivitas program pembinaan desa wisata, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dapat menggandeng berbagai mitra seperti perguruan tinggi seni. Sivitas akademika perguruan tinggi seni dapat dimanfaatkan untuk mendesain antraksi seni pertunjukan, atraksi kebudayaan, desain tampilan desa yang lebih menarik, desain fasilitas yang menarik di desa wisata, instalasi seni untuk titik-titik swafoto dan desain promosi desa wisata. Pelibatan sivitas akademika perguruan tinggi seni akan membuat desa wisata lebih menarik dari aspek tampilan dan atraksi seni serta budaya sehingga dapat memotivasi masyarakat mengunjungi desa wisata.

Perguruan tinggi seni yang dapat dilibatkan dalam pembinaan desa wisata salah satunya adalah Institut Seni Indonesia Yogyakarta atau dikenal dengan ISI Yogyakarta. Perguruan tinggi seni ini memiliki reputasi di level nasional maupun internasional. ISI Yogyakarta terdiri dari Fakultas Seni Rupa, Seni Pertunjukan dan Seni Media Rekam. Sivitas akademika Fakultas Seni Rupa dapat dimanfaatkan untuk mendesain instalasi seni di desa wisata dan mengadakan workshop seni yang akan semakin menarik masyarakat untuk berkunjung ke desa wisata.

Sivitas akademik Fakultas Seni Pertunjukan dapat dimanfaatkan untuk mendesain atraksi-atraksi seni dan budaya, sehingga lebih banyak aktivitas yang ditawarkan oleh desa wisata semakin menarik masyarakat. Fakultas Seni Media Rekam dapat dimanfaatkan sebagai tenaga untuk melakukan promosi desa wisata.

Pada era Merdeka Belajar-Kampus Merdeka kerja sama dalam pembinaan dan pembangun desa wisata lebih mudah dilakukan. Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka salah satunya adalah membangun desa atau dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Perguruan Tingi seperi ISI Yogyakarta tentu membutuhkan desa wisata untuk implemetnasi program membangun desa atau KKN dan desa wisata membutuhkan sivitas akademika perguruan tinggi untuk membangun atau mengembangkan desa tersebut. Kerja sama ini sangat diperlukan dan memberikan manfaat bagi perguruan tinggi dan desa wisata.

Seniman Membangun Desa

ISI Yogyakarta melalui  Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakata (LPPM) ISI Yogyakarta memiliki Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3WILSEN). Program ini akan mengirimkan dosen dan mahasiswa ISI Yogyakarta untuk melakukan pembinaan dan pengembangan seni di desa atau kecamatan. Dosen dan mahasiswa ISI Yogyakarta akan turun ke desa atau kecamatan untuk melakukan pembinaan di bidang seni dan budaya. Dosen dan mahasiswa akan melakukan pembinaan pada sanggar-sanggar seni, kelompok seni dan pelaku industri kecil menengah atau kerajinan yang ada di desa. Hasil akhir dari proses pendampingan ini adalah pementasan seni pertunjukan atau pameran gelar karya pendampingan.

P3WILSEN merupakan langkah strategis kolaboratif antara perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat). Melalui P3WILSEN para akademisi bersinergi dengan masyarakat untuk mengaplikasikan segala ilmu pengetahuan dan berkontribusi terhadap pengembangan seni dan budaya, sehingga berdampak terhadap perbaikan kesejahteraan masyarakat. Program ini dapat dioptimalkan untuk pembinaan desa wisata atau desa-desa yang memiliki potensi seni dan budaya. Bagi desa atau kecamatan yang tertarik memperoleh manfaat dari P3WILSEN dapat berkirim surat ke Pimpinan ISI Yogyakarta. *

Heri Abi Burachman Hakim, SIP., MIP

Pranata Humas ISI Yogyakarta