Seni dan Membuka Usaha Untuk Menggeliatkan Ekonomi

Seni dan Membuka Usaha Untuk Menggeliatkan Ekonomi

KORANBERNAS.ID, BANTULPandemi Covid-19 memukul banyak sektor. Diantaranya yang juga terdampak adalah para seniman dan juga pemilik usaha yang anjlok pendapatannya karena pandemi.

“Saya mendapat keluhan dari seniman kalau sanggar sekarang sepi. Begitupun untuk sektor usaha juga mengalami penurunan omset, akibat pandemi yang sudah berlangsung hampir satu tahun ini,” kata Anggota Komisi D DPRD DIY, Andriana Wulandari SE, saat reses perdana di Kadisoro, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon, Pandak, Bantul, Minggu (31/1/2021).

Karena kondisi ini, maka dirinya juga memfokuskan diri di sektor seni budaya dan penumbuhan wirausaha baru serta wirausaha muda, dalam rangka menggeliatkan kembali ekonomi di tengah pandemi.

”Kami berjuang untuk para seniman. Kami juga mendorong munculnya wirausahawan muda di Bantul,” kata politisi PDIP tersebut.

Salah satu yang dilakukan oleh Andri, adalah dengan memberikan dukungan bagi sanggar seni dan menggelar beragam program yang bisa mendorong terciptanya lapangan usaha baru. Dengan dana aspirasi total Rp 3 miliar, dirinya membuat banyak program yang menyentuh kepentingan masyarakat. Misalnya dukungan bagi seniman, peningkatan kapasitas UMKM, pembuatan jaringan air minum, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan sumur di wilayah yang sulit air dan beragam program lainnya.

“Saya berharap program yang dibuat tadi bisa memberikan manfaat dan memberi semangat untuk kita bersama-sama bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Tetap optimis, tetap bergandengan tangan. Dan saya dalam penyerapan aspirasi ini mengundang struktural PDIP hingga lini bawah, yang saya harapkan menjadi jembatan aspirasi bagi kepentingan masyarakat Bantul,”urai Ndari.

Sementara salah satu peserta Haris mengatakan, pelatihan UMKM dan program lain yang dilaksanakan tersebut sangat besar manfaatnya bagi masyarakat.

“Dengan pelatihan diharapkan juga akan membuka peluang usaha dan penyerapan tenaga kerja,”katanya. (*)