Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Siap Goes To School

Keberadaan satgas PPA diharapkan bisa dikenal di wilayah, termasuk di tingkat kapanewon atau kalurahan.

Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Siap Goes To School
Syawalan Satgas PPA Kabupaten Bantul di Laguna Depok,Kamis (4/5/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Keluarga besar Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bantul  menggelar silaturahmi dan syawalan di Laguna Depok Kretek, Kamis (4/5/2023). Mengambil tema "Dengan semangat syawal kita tingkatkan peran pengabdian Satgas PPA dalam mendukung Kabupaten Layak Anak (KLA)", kegiatan dihadiri Afif Umahatun SH,Kepala Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bantul, Ketua Satgas PPA Zainul Zain S.Ag dan juga seluruh anggota Satgas. 

"Dan kami dari dinas ada tiga hal yang dalam waktu dekat akan kami kerjasamakan," kata Afif.

Pertama  fasilitasi pertemuan dengan semua panewu dan  jajaran atau lintas sektor. Sehingga keberadaan satgas PPA bisa dikenal di wilayah,termasuk siapa saja yang menjadi satgas di kapanewon atau kalurahan.

Kedua akan ada kegiatan satgas PPA goes to school dan bergerak di sekolah dalam lingkup kabupaten  atau lingkup provinsi yang ada di Bantul.  Maka akan dilaksanakan kerjasama dengan Disdikpora, Kemenag dan Balai Dikmen. Kegiatan goes to school penting dilakukan karena korban kekerasan banyak diantaranya masih sekolah.

Serta ketiga, adalah supporting  dinas untuk beberapa pelaksanaan tugas Satgas PPA.  Sehingga tujuan anak tumbuh nyaman dan baik di Bantul bisa terwujud. Karena saat ini tantangan  anak juga berat, maka perlu dilakukan pendampingan, diselamatkan saat ada permasalahan sehingga anak-anak   mampu mewujudkan cita-cita mereka dan mengisi kemajuan bangsa ini. 

Afif melihat perlu adanya kolaborasi semua pihak,sehingga  perlindungan  terhadap anak bukan sebatas slogan. Jika dalam SK terbaru, Satgas PPA yang sebelumnya terkait lebih pada urusan kekerasan perempuan dan anak,  dengan kebijakan baru diberi tugas lain yakni membantu di dalam upaya promosi dan pencegahan terhadap terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak.

"Maka dengan bertambahnya tugas ini perlu adanya peningkatan kapasitas. Saya berharap ada pertemuan rutin bulanan,dimana setiap pertemuan ada materi yang dibahas,sehingga ada ilmu yang dibawa pulang,"katanya. Karena menjadi satgas PPA akan menjadi 'jujukan' pertanyaan manakala ada kasus kekerasan pada perempuan dan anak.

Sementara Zainul mengatakan bahwa Satgas PPA  akan terus diperkuat peran dan juga kapasitasnya. Sehingga sengaja mengambil tema tersebut dalam kaitan turut mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kabupaten Bantul. Dengan status saat ini Nindya,diharapkan tahun depan berstatus Utama dan kemudian meraih predikat KLA.(*)