Sastra Lisan Terancam Hilang

Sastra Lisan Terancam Hilang

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – DIY sebagai pusat kebudayaan memiliki beragam dongeng yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Seiring perkembangan zaman, muncul kekhawatiran keberadaan sastra lisan itu terancam hilang, jika tidak segera didokumentasi.

Inilah pertimbangan Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY mengadakan pelatihan menulis dongeng. Kegiatan yang diikuti lebih dari 30 peserta dari berbagai kalangan itu berlangsung dua hari, Kamis dan Jumat (27-28/5/2021), di Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

Pelatihan penulisan dongeng merupakan bagian dari lomba Cipta Dongeng 2021 yang diadakan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah seorang pemateri, Ahmad Fikri, menyatakan pentingnya penguasaan teknik menulis dongeng apakah secara etnografi atau monografi.

Menurut dia, pelatihan ini ditekankan pada penulisan cerita. ”Jadi dalam cerita itu ada tokohnya dan lain-lain,” kata Fikri.

Untuk menulis ulang cerita-cerita itu, langkah awal yang harus dilakukan adalah observasi. “Cerita-cerita yang yang berasal dari tradisi lisan di masyarakat akan kita kumpulkan,” kata Fikri.

Menurut dia, dongeng tidak hanya berisi hiburan tetapi juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran moral bahkan sindiran.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY, Rully Andriadi SS, mengakui secara umum sastra lisan belum banyak memperoleh perhatian.

Melalui program Revitalisasi Sastra Lisan ini Disbud DIY akan mendokumentasikan cerita-cerita tersebut, memunculkan kembali sesuatu yang sudah hampir punah.

“Dengan pelatihan, teman-teman bisa memberikan warna dengan narasi narasi baru. Kita bebaskan sebebas-bebasnya, narasi itu akan memberi warna sastra lisan. Fokusnya dongeng, bukan narasi sejarah. Setelah itu akan didokumentasikan," kata dia.

Lomba Cipta Dongeng 2021 diharapkan bisa memotivasi masyarakat mengembangkan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang berasal dari lingkungan sendiri.

Dari Lomba Cipta Dongeng diharapkan akan muncul banyak bahan bacaan yang bersifat local knowledge di tengah gempuran cerita-cerita yang tidak mengakar pada budaya sendiri.

Kegiatan ini juga untuk mentradisikan kembali kepenulisan cerita-cerita dan dongeng-dongeng dengan harapan dapat membentuk ingatan kolektif generasi ke depan. Lomba Cipta Dongeng ini berhadiah puluhan juta rupiah. (*)