Sampah dan Lumpur Dibersihkan, Air Lantas Mengalir dari Sumber Air Dawe

Sampah dan Lumpur Dibersihkan, Air Lantas Mengalir dari Sumber Air Dawe

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL--Banyak cara bisa dilakukan untuk melestarikan sumber air. Adalah Komunitas Resan Gunungkidul yang dalam beberapa bulan terakhir ini, aktif melakukan membersihkan sumber air di tempat-tempat yang selama ini dikenal angker, namun menyimpan sumber air yang melimpah. Kegiatan ini mereka lakukan, ketika musim kemarau mulai datang.

Sebagaimana yang dilakukan selama tiga hari ini, mulai Sabtu hingga Senin (5-7/6/2021), Komunitas Resan Gunungkidul bersama Paguyuban Pemuda Dawe (Papeda), Forkompinka Kapanewon Playen, Pemerintah Kalurahan Ngawu dan pihak lain, membersihkan sumber mata air Dawe yang terletak di Padukuhan Sumberejo, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen.

Kawasan ini mempunyai tiga titik mata air yang kesemuanya mengalami pendangkalan tertutup lumpur dan tanah. Aksi yang dilakukan untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni ini, melibatkan sekitar 50-an orang.

Menurut Dono, Ketua Papeda, sumber air Dawe ini dulunya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan air sehari hari.

“Dulunya di sini ada pohon Klumpit besar, tapi sudah roboh. Sebelum ada PDAM, masyarakat sekitar menggunakan air dari sumber Dawe untuk kebutuhan sehari hari,” kata Dono.

Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi yang ikut hadir dan menjadi salah satu inisiator mengakui, kegiatan ini sebagai bentuk kepeduliannya dalam melestarikan sumber air, untuk mencukupi kebutuhan masyarakat termasuk untuk pertanian.

“Kami menerjunkan 13 anggota Babinkamtibmas untuk ikut membantu. Ini salah satu bentuk kepedulian kami akan pentingnya melestarikan sumber sumber air,” tutur AKP Hajar Wahyudi.

Diharapkan, kegiatan ini bisa rutin dilakukan. Sebab selama ini banyak mata air di wilayah Kapanewon Playen yang tertutup lumpur atau sampah, sehingga sumber airnya kemudian mati.

Padahal jika dirawat dengan baik, masih bisa difungsikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, terlebih saat kemarau yang sebagian besar warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Panewu Playen Muhammad Setiawan, yang juga hadir dalam acara ini mengapresiasi gerakan kepedulian terhadap lingkungan.

“Mata air ini menjadi sumber debit air sungai yang melewati beberapa kalurahan di Kapanewon Playen dan Paliyan. Sepanjang alirannya, banyak petani yang memanfaatkan air sungai untuk pertanian terutama budidaya sayuran,” terang Setiawan.

Dalam kegiatan ini, puluhan warga nampak bergantian dan bahu membahu menggali sumber air yang tertutup lumpur. Dengan dibantu mesin menyedot air atau genset, akhirnya mata air Dawe kembali mengucurkan air bersih.

Sumber air ini langsung memancarkan airnya yang jernih. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kolam pada sendang sudah penuh dengan air, bahkan hingga meluap dan mengalir masuk ke sungai.

Edi Padmo didampingi Anjar selaku anggota Komunitas Resan Gunungkidul menambahkan, banyak sumber air di Gunungkidul yang tertutup lumpur atau sampah dan tidak terawat.

“Namun kalau dibersihkan, sumber air ini masih bisa mengeluarkan airnya, tentu ini akan bermanfaat untuk masyarakat,” katanya. (*)