Saat Mengalami Pandemi, Rasulullah Muhammad SAW Menginstruksikan untuk Isolasi

Saat Mengalami Pandemi, Rasulullah Muhammad SAW Menginstruksikan untuk Isolasi

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Saat mengalami pandemi, Rasulullah Muhammad SAW menginstruksikan umatnya untuk isolasi. Hal itu disampaikan Kepala Departemen Agama (Depag) Purworejo, Bambang Sucipto, kepada koranbernas.id, Senin (27/4/2020) di kantornya.

Menurut Bambang, zaman Rasululllah Muhammad SAW juga pernah mengalami wabah penyakit, sama seperti yang terjadi saat ini. Rasulullah menginstruksikan jangan memasuki daerah yang sedang terjadi wabah penyakit. Bagi yang berada di daerah wabah penyakit, jangan keluar.

"Rasulullah saat itu mengintruksikan umatnya untuk isolasi. Sama kondisinya seperti sekarang ini," ujar Bambang.

Kepala Depag Purworejo tersebut menuturkan sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab, saat itu mau memasuki daerah wabah penyakit. Namun karena Rasulullah sudah melarang, maka Umar bin Khattab pun mengurungkan niatnya untuk memasuki zona wabah penyakit.

 

"Metode isolasi atau karantina sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW pada zamannya," tandas Bambang.

Kepala Depag pun mengakui jika masih banyak masjid ataupun mushola yang menyelenggarakan sholat tarawih. Untuk itu, pihaknya menerjunkan penyuluh untuk mengedukasi soal pandemi virus Corona di tengah-tengah masyarakat.

 

"Kalau ada daerah yang ngotot tetap tarawih dan dilihat desa tersebut tidak rawan, kami berharap penyuluh untuk memantau. Kalau mushola atau masjid ingin melaksanakan tarawih, protokol tetap harus dijalankan," ujarnya.
 

Selain itu, jika ada warga sekitar masjid yang baru saja pulang kampung, diharapkan jangan berjamaah di masjid ataupun mushola terlebih dahulu.

"Sebaiknya di setiap masjid atau mushola dijaga pengaman seperti Banser atau Kokam. Kalau ada jamaah dari luar, bisa didekati secara persuasif untuk tidak masuk ke masjid," terangnya.

Bambang menambahkan, untuk menjaga kesehatan harus disediakan tempat cuci tangan. "Jamaah untuk tidak bersalaman. Cukup ucapkan assalamualaikum dan di jawab walaikumsalam. Tikar masjid semua digulung. Jamaah membawa sajadah sendiri-sendiri dan jangan lupa bermasker," pesan Bambang.

Jamaah Tabligh Gowa

Pada kesempatan tersebut Kepala Depag Purworejo menyinggung jamaah Tabligh Gowa yang belum terindentifikasi.

 

"Kami memiliki 11 penyuluh PNS, 102 penyuluh non-PNS dan guru ngaji maupun tokoh masyarakat yang tersebar di seluruh Purworejo. Mereka merupakan jaringan kami (Depag, red)," jelas Bambang.
 

Dari jaringan itulah, lanjut Bambang, pihaknya akan memantau keberadaan jamaah tersebut di tengah-tengah masyarakat. (eru)