Saat Ketua RW Beri Masukan untuk Jokowi, Disampaikan Lewat Anggota MPR RI Sukamto

Pembangunan moral, akhlak dan budi pekerti sepertinya justru merosot.

Saat Ketua RW Beri Masukan untuk Jokowi, Disampaikan Lewat Anggota MPR RI Sukamto
Anggota MPR RI H Sukamto SH melaksanakan tugas menyerap aspirasi masyarakat. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat Bersama Anggota MPR RI H Sukamto SH, Sabtu (14/10/2023) siang, benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyampaikan segala permasalahan yang ada.

Acara yang berlangsung di Rumah Aspirasi Masyarakat, Purwosari Sinduadi Mlati Sleman kali ini pun menjadi ajang warga dari lapisan bawah untuk menyampaikan masukan kepada Presiden RI, Jokowi.

Melalui anggota MPR RI yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sukamto, mereka berharap aspirasi itu bisa sampai ke pemerintah pusat.

Salah seorang peserta, Suharto yang sehari-harinya menjadi ketua RW (Rukun Warga) memberikan masukan seputar konsep pembangunan Indonesia ke depan.

Dia mengakui saat ini pembangunan fisik sudah terlihat jelas. Sebaliknya, pembangunan moral, akhlak dan budi pekerti sepertinya justru merosot bahkan terkesan terabaikan.

ARTIKEL LAINNYA: Obat Tradisional Mengandung BKO Merusak Ginjal

Menurut dia, ajaran-ajaran luhur dari nenek moyang seperti Ki Ageng Selo, keturunan Majahapit yang dikenal prasaja, atau Mangkunegara IV dari Solo, perlu dipelajari kembali.

Ngajiono, Ketua RW 48 Kentungan Sleman juga memberikan masukan sekaligus minta solusi atas banyaknya warga di wilayahnya yang menunggak iuran BPJS Kesehatan sehingga tidak bisa digunakan ketika sakit karena belum bisa melunasi.

Tak ketinggalan, Marijo, seorang ketua RT di Dusun Jenengan Maguwoharjo Sleman juga titip pesan agar pemerintah memperhatikan para kader kesehatan.

Berkat kegigihan kader kesehatan, masyarakat menjadi sehat namun nasib para kader kurang beruntung karena tidak menerima honor. “Mereka muter kampung direwangi ora dodol neng pasar, yang bekerja di pabrik direwangi pamit,” ungkapnya.

Permasalahan lain yang disampaikan adalah nasib petani yang kehilangan pekerjaan karena sawahnya sudah dijual, maupun masukan mengenai banyaknya pemuda yang menganggur belum mendapatkan pekerjaan setelah terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

ARTIKEL LAINNYA: Terlalu Kuat di DIY, Anggota DPR RI Sukamto Pindah Dapil

Merespons beragam masukan itu, Sukamto yang pada Pemilu 2024 maju lewat Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V meliputi Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten, mengakui itulah hebatnya Jokowi yang pada akhir pemerintahannya meminta masukan, saran dan kritikan dari masyarakat.

Menurut Sukamto, kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat Bersama Anggota MPR RI ini menjadi salah satu sarana untuk menampung aspirasi masyarakat kemudian disampaikan ke pemerintah secara kelembagaan melalui MPR RI.

“Pemerintah sekarang sangat terbuka. Apa yang memberatkan rakyat atau aturan pemerintah yang dianggap kurang pas Pak Jokowi minta masukan dan kritikan. Pemerintah melaksanakan aturan, kira-kira masyarakat menghendaki seperti apa, mulai dari masalah kesehatan, tenaga kerja, pembangunan,” kata Sukamto.

Lebih lanjut, politisi senior yang juga menerima tugas dari partainya menjadi Calon Bupati Sleman pada Pilkada 2024 itu menyampaikan semua permasalahan akan menjadi catatannya untuk dibawa ke Jakarta.

Khusus mengenai tunggakan iuran BPJS Kesehatan Sukamto yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI itu  mengakui secara nasional memang jumlahnya masih banyak, ditambah lagi kondisi keuangan negara saat ini juga terbatas.

Dalam kesempatan itu akademisi Dr H Ariyanto Nugroho SKM MSc yang juga Ketua PC GP Ansor Sleman mengakui saat ini telah terjadi transformasi layanan kesehatan. “Ujung tombak kesehatan sekarang ini bukan lagi tenaga kesehatan tetapi kader kesehatan di Posyandu dan Ouskesmas,” jelasnya.

Konsekuensinya, kata dia, masyarakat harus aktif sebab pemerintah sifatnya hanya memberikan fasilitasi. Peran kader kesehatan sangat penting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat secara fisik, mental dan sosial. (*)